Apapun yang diberikan Allah kepada manusia pasti baik, namun tidak semua yang diinginkan manusia mengandung kebaikan

Minggu, 15 Desember 2013

Integrasi Matematika dan Islam



Integrasi Matematika dan Islam
Dr. La Jamaa, MHI
A. Pendahuluan
Islam adalah agama yang diturunkan kepada umat manusia dalam segala ruang, waktu dan kondisi. Karena itu ajaran Islam memiliki nilai kebenaran yang universal sehingga bisa cocok untuk semua manusia yang mau menerima kebenaran. Dalam kaitan ini Rasulullah saw telah mengajarkan bahwa ad-dinu huwa al-‘aqlu la dina la ‘aqla lahu (agama Islam sejalan dengan akal sehat, maka dianggap tak beragama bagi orang yang tak berakal).
Makna hadis di atas bisa dikaitkan dengan kondisi manusia yang secara usia telah masuk kategori dewasa karena telah berusia 17 tahun ke atas misalnya namun jiwanya tidak sehat (gila) maka yang bersangkutan dianggap tidak cakap hukum sehingga tidak dibebani kewajiban agama. Namun demikian makna hadis itu bisa dikaitkan dengan manusia yang tidak menggunakan akal sehatnya untuk menerima kebenaran. Dengan demikian ajaran Islam sangat menghargai pemanfaatan akal atau rasio yang mengantarkannya kepada kebenaran yang hakiki dan sumber kebenaran itu sendiri yaitu Allah. Bahkan dalam banyak ayat al-Qur’an diisyaratkan dalam bentuk pertanyaan: afala ta’qilun (apakah kamu tidak menggunakan akalmu), afala tatafakkarun (apakah kamu tidak berpikir)?
Berdasarkan asumsi di atas, matematika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan bisa digunakan sebagai pendekatan dalam menjelaskan beberapa doktrin dalam ajaran Islam. Penggunaan pendekatan matematika di sini bukan berarti bahwa lemahnya doktrin ajaran Islam tersebut melainkan hanya untuk menambah keyakinan umat Islam bahwa semua ilmu pengetahuan itu bernilai kebaikan dan bisa mengantarkan kepada kebaikan yang hakiki serta meningkatkan keimanan dan kedekatan kepada Allah. Bukankah dalam al-Qur’an sendiri, banyak ditemukan ayat yang menggunakan angka-angka dalam menyampaikan informasi kebenaran kepada manusia?
Karena itu tulisan ini akan mengulas sekilas hubungan matematika dengan Islam, atau analisis beberapa doktrin ajaran Islam dengan pendekatan matematika.
B. Syarat dan Nilai Amal Ibadah
Ibadah berasal dari akar kata    عبد   يعبد       عبا د ةyang berari “doa, mengabdi, tunduk atau patuh kepada Allah.” Secara istilah, ibadah adalah “segala aktivitas yang dilakukan dengan tujuan/motivasi (niat) untuk memperoleh redha Allah (pahala).” Atau “segala kepatuhan yang dilakukan untuk mencapai rida Allah atau dengan mengharapkan pahala-Nya di akherat.”
Dengan demikian ibadah tidak hanya terbatas kepada aktivitas yang telah ditentukan oleh syariat sebagai kewajiban atau anjuran (sunnat) akan tetapi ibadah memiliki cakupan yang sangat luas. Kebanyakan umat Islam membatasi ibadah hanya pada ibadah salat, puasa, zakat, haji serta beberapa ibadah lainnya. Sedangkan aktivitas seperti menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah bukan dikategorikan sebagai ibadah, melainkan hanya aktivitas keduniaan semata. Padahal menurut Islam semua aktivitas manusia bisa diarahkan kepada ibadah dan memang seharusnya semua tindakan manusia harus bernilai kebaikan.
Ibadah dapat dibagi berdasarkan:
1. Tata cara pelaksanaannya, ibadah terbagi dua macam:
    a. Ibadah Mahdah (ibadah khusus), yaitu ibadah yang tata cara pelaksanaannya telah diatur secara jelas dan rinci (khusus) oleh syara, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nikah, dsb.
       Ibadah mahdah disebut juga ibadah ritual karena harus dilakukan sesuai dengan ritual (tata upacara) yang telah ditentukan dan orientasi utamanya untuk menjalin hubungan dengan Allah. Dalam ibadah ini tidak boleh diubah tata caranya berbeda dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam bidang ibadah mahdah dikenal bid’ah, yakni amalan ibadah mahdah yang ditambah atau dikurangi dari apa yang dicontohkan oleh Nabi saw atau sahabatnya, apalagi amal ibadah yang diada-adakan.
   b. Ibadah ghairu mahdah (ibadah umum/universal), yaitu ibadah yang tata cara pe-laksanaannya tidak diatur secara jelas dan rinci oleh syara, seperti menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah, menutup aurat, dsb.
       Disebut ibadah umum/universal karena eksistensinya sebagai ibadah bersifat universal (umum) tetapi tata cara pelaksanaannya diserahkan kepada adat istiadat (hasil kreasi, inovasi) manusia.
        Dalam ibadah ini syariat hanya menegaskan bahwa menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah, menutup aurat wajib hukumnya (ibadah) namun tata caranya tidak ditentukan oleh syariat tetapi diserahkan kepada kreativitas dan inovasi manusia. Yang terpenting ilmu yang dituntut itu bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan, bukan ilmu sihir atau ilmu yang membahayakan manusia.
       Misalnya:
       Menutup aurat (kewajiban memakai jilbab) termasuk ibadah ghairu mahdah karena yang dijelaskan al-Qur’an dan hadis hanya ketentuan wajib menutup aurat tetapi ketentuan mengenai mode, kualitas kain dan sebagainya diserahkan kepada hasil kreasi manusia. Dalam hal ini yang terpenting jilbab tersebut memenuhi syarat pakaian yang menutup aurat yakni tidak ketat, tidak transparan serta tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya (tidak merangsang).     
       Dalam bekerja mencari harta syariat hanya mengatur agar harta diperoleh dengan cara-cara yang benar serta dimanfaatkan untuk kebaikan. Namun tidak diberikan rincian mengenai jenis usaha yang akan digeluti dan teknik pelaksanaannya. Hal itu mengandung hikmah agar umat manusia termasuk umat Islam memiliki kebebasan dalam mencari jenis usaha dan bagaimana mewujudkannya. Yang terpenting dan harus diperhatikan adalah usaha yang digeluti itu bukan jenis usaha yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dalam al-Qur'an dan hadis, seperti riba, melakukan jual beli barang haram, atau mengandung penipuan dan sejenisnya.
       Menuntut ilmu juga adalah ibadah umum karena diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam al-Qur’an dan hadis namun tata caranya tidak ditentukan secara khusus oleh syara. Hal itu mengandung makna bahwa semua ilmu adalah berasal dari Allah dan karena itu mengandung kebaikan untuk manusia dan kemanusiaan serta alam semesta. Ilmu yang dilarang dipelajari hanya ilmu sihir atau black magic, yang memang tidak bermanfaat dan bahkan dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, baik di dunia maupun di akherat.
2. Berdasarkan manfaatnya, ibadah terbagi dua macam:
    a. Ibadah Syakhsiyah (ibadah individual), yaitu ibadah yang berupa hubungan individu dengan Tuhannya serta manfaat (pahala)nya hanya diperoleh/dinikmati individu yang bersangkutan, seperti shalat, puasa, dsb. Jadi, manfaatnya hanya bersifat pribadi. Ibadah syakhsiyah hanya memberikan pahala dan manfaat bagi pelakunya.
   b. Ibadah ijtima’iyah (ibadah sosial), yaitu ibadah yang berupa hubungan antar sesama manusia serta dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain, seperti zakat, sedekah, infaq, berkurban, menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah, dsb.
       Disebut ibadah sosial karena dalam pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut selain  menjalin komunikasi dan hubungan dengan Allah juga dapat terjalin hubungan harmonis dengan sesama manusia (penerima zakat, sedekah, infaq, hewan kurban, murid yang menerima ilmu, orang lain dapat memenuhi nafkahnya) dsb.
       Memberi zakat, sedekah, infaq disebut ibadah sosial sebab diperintahkan Allah dan Rasul-Nya dan manfaatnya dapat dirasakan oleh orang yang menerima zakat, sedekah dan infaq tersebut. Demikian juga menuntut ilmu adalah ibadah sosial dan manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang jika ilmunya diajarkan kepada orang lain. Karena itulah meski orang berilmu telah tiada namun pahalanya akan terus mengalir berbanding lurus dengan jumlah orang yang mengamalkan ilmu yang diajarkannya.
Meskipun demikian perlu diketahui kriteria suatu amalan bisa dikategorikan sebagai ibadah (bernilai kebaikan dan berpahala) atau justru menjadi dosa. Banyak orang mengira suatu perbuatan bisa bernilai ibadah (kebaikan dan berpahala) jika diniatkan untuk kebaikan, tanpa memperhatikan cara atau prosesnya. Sehingga dalam realitas menimbulkan berbagai penyimpangan tanpa merasa bersalah bahkan merasa telah melakukan kebaikan (ibadah) dengan bangga. Seolah-olah segala bentuk perbuatan manusia akan langsung dinilai ibadah hanya berdasarkan pada niat baiknya. Hal itu merupakan kesalahpahaman terhadap hadis niat, bahwa innamal a'malu bin niyyat.
Padahal suatu perbuatan baru bisa dikategorikan sebagai ibadah jika memenuhi minimal dua syarat secara kumulatif, yakni cara harus benar dan niatnya juga harus benar menurut syara. Hal itu bisa digunakan pendekatan perkalian dalam matematika, yang bisa diilustrasikan dengan rumus berikut ini.
   Ibadah: caranya benar (+) x niatnya benar (+) =  + (pahala/diredai Allah).
   Misalnya: shalat dilakukan sesuai syarat dan rukunnya serta niatnya karena Allah.
Tata cara dan niat yang benar disimbolkan dengan tanda positif (+). Menurut logika matematika perkalian positif (+) dengan positif (+) selamanya akan menghasilkan positif (+) pula. Tidak pernah terjadi (mustahil) perkalian positif (+) dengan positif (+) akan menghasilkan negatif (-).
Amalan tersebut harus dilakukan secara benar sesuai syariat dan diniatkan karena Allah. Dalam shalat, harus dilakukan dengan tata cara yang benar seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, baik syarat maupun rukun serta menghindari hal-hal yang membatalkannya. Proses pelaksanaan shalat yang benar itu baru akan dinilai sebagai ibadah di sisi Allah jika shalat yang didirikan itu diniatkan karena Allah.
Sebaliknya, menurut ajaran Islam suatu amalan tak akan dinilai ibadah di sisi Allah jika niatnya salah (-), bukan karena Allah meskipun tata cara pelaksanaan amalan tersebut telah benar (+), sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Hal itu bisa dibuktikan dengan amalan yang diniatkan karena pamer (riya) yang dalam Islam justru dikategorikan sebagai salah satu perbuatan dosa (-). Jadi, jika salah satu atau kedua syarat amalan tersebut bernilai negatif (-) maka amalan itu akan bernilai dosa (-). Ilustrasinya seperti di bawah ini.
* Bukan ibadah: caranya benar (+) x niatnya salah (-) =  - (dosa/dimurkai Allah).
Misalnya: shalat, zakat, sedekah dilakukan sesuai syarat dan rukunnya tetapi niatnya karena riya. Begitu juga menikah dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya tetapi niatnya untuk menyakiti istri/suami.
* Bukan ibadah: caranya salah (-) x niatnya benar (+) =  - (dosa/dimurkai Allah).
   Misalnya: mencuri dengan niat untuk menolong orang miskin dengan uang curian itu.
   Memberi jawaban ujian kepada teman dengan niat menolong sesama teman.
Tata cara atau niat yang salah disimbolkan dengan tanda negatif (-). Menurut logika matematika perkalian negatif (-) dengan positif (+) atau sebaliknya selamanya akan menghasilkan nilai negatif (-) pula. Tidak pernah terjadi (mustahil) perkalian negatif (-) dengan positif (+) akan menghasilkan positif (-).
Berdasarkan rumus di atas shalat, nikah, yang dilakukan bisa saja tata caranya benar sesuai syariat namun karena niatnya tidak benar (karena ingin dipuji, riya) maka nilai shalat dan nikah tersebut bukan ibadah melainkan dosa (-). Demikian pula pemberian bantuan kepada fakir miskin atau orang-orang yang membutuhkannya, bisa jadi dari harta yang halal namun jika bantuan itu diberikan dengan niat agar dianggap dermawan apalagi agar dipilih dalam Pemilu/Pemilukada, maka bantuan itu tidak akan bernilai ibadah (+) melainkan dosa (-). Sehingga sedekah/zakat yang disebut-sebut untuk riya tak akan bernilai pahala, seperti diungkapkan dalam QS al-Baqarah: 264
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.’
Rumus itu berlaku juga dalam amalan yang dilakukan dengan niat yang baik, karena mencari reda Allah (+) namun dilakukan dengan cara yang salah, bertentangan dengan syariat (-), maka tak akan menjadi ibadah (+) melainkan dosa (-). Misalnya, memberikan bantuan untuk panti asuhan, pembangunan masjid, madrasah dan fasilitas sosial lainnya dari uang korupsi. Maka meskipun diniatkan karena Allah namun karena uang sumbangan diperoleh dari cara yang salah maka nilai amalannya bernilai dosa (-). Dalam kaitan ini dosa korupsi tidak bisa dicuci dengan sedekah sebab yang disedekah/disumbangkan bukan haknya melainkan hak rakyat. Hal itu dapat diibaratkan dengan mandi, tujuan utamanya adalah untuk membersihkan badan dari kotoran/keringat. Namun tujuan dari mandi tadi tak akan terwujud jika dia mandi menggunakan air kotor.
Di samping itu dalam perbuatan zina yang terkadang mengakibatkan kehamilan digunakan rumus:
* Bukan ibadah: caranya salah (-) x niatnya salah (-) =  + (dosa/dimurkai Allah).
Karena berzina merupakan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan di luar ikatan perkawinan (cara yang salah) dan niatnya juga tentu bukan untuk hamil, namun biasanya mudah hamil (+). Dalam tes kehamilan secara medis, peristiwa kehamilan lebih dikenal dengan istilah positif, tidak hamil dikenal dengan negatif.
Karena itu dalam melakukan kebaikan hendaklah senantiasa memperhatikan dua aspek yakni tata caranya harus benar dan diniatkan untuk Allah. Tidak bisa hanya memperhatikan aspek tata cara dengan mengabaikan aspek niat. Begitu pula sebaliknya.
Simbol-simbol matematika di atas dapat juga dibaca dengan makna bahwa + x + = + jika sesuatu yang benar dianggap benar maka hal itu benar. Akan tetapi + x - = - jika sesuatu yang benar dianggap salah maka hal itu salah. Begitu juga - x +  = - jika sesuatu yang salah dianggap benar, maka hal itu salah. Namun - x - = + jika sesuatu yang salah dianggap salah maka hal itu adalah benar.
C. Nilai Balasan atas Zakat, Infak dan Sedekah
Salah satu ajaran terpenting dalam Islam adalah mengeluarkan sebagian harta di jalan Allah. Bahkan kepedulian untuk berbagi harta kepada sesama manusia itu menjadi salah satu indikator orang bertakwa (muttaqin) seperti yang diisyaratkan dalam QS al-Baqarah: 2-3
ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتقين الذين يوءمنون بالغيب و يقيمون الصلوة و مما رزقناهم ينفقون                   
‘Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Anjuran berbagi baik melalui infak, sedekah maupun zakat bukan sekedar kewajiban melainkan mengandung nilai investasi baik di akherat maupun di dunia. Nilai investasi akherat tentu berupa pahala yang mengantarkan ke surga yang memberikan kebahagiaan tak ternilai. Di samping itu juga Allah yang Mahakaya akan berkenan memberikan “panjar” dalam kehidupan dunia dari sebagian balasan kebaikan dalam “berbagi” itu. Hal ini dapat ditelaah dari QS al-Baqarah: 261
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
‘Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah sama dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai tumbuh 100 biji. Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.’
Menafkahkan sebagian harta di jalan Allah biasanya akan terasa berat dibandingkan dengan menafkahkan sebagian harta di jalan setan. Karena itu Allah menyediakan ganjaran pahala yang besar sebesar 700 kali lipat bahkan hingga jumlah yang tak terhingga. Jika kandungan ayat ini dicermati, maka dapat diketahui bahwa nilai pahala atau balasan yang akan diterima si pemberi berbanding lurus dengan nilai keikhlasannya saat berbagi atau memberi kepada orang lain. Dengan kata lain berbanding terbalik dengan besar harapan memperoleh imbalan/balasan dari pemberiannya itu
Kandungan ayat ini dapat dijelaskan dengan pendekatan matematika melalui pembagian. Dalam sistem pembagian terdapat tiga komponen, yakni:
·         Penyebut melambangkan pemberian (dengan simbol P)
·         Pembagi melambangkan harapan si pemberi (dengan simbol h)
·         Hasil melambangkan jumlah balasan yang bisa diterima dari si pemberi (H).
Rumusnya adalah    Pemberian  = Hasil
                                     harapan

Misalnya: Seseorang memberikan sedekah atau infak  sebesar Rp. 1 juta kepada orang miskin dengan harapan yang berbeda-beda. Orang tersebut akan memperoleh balasan yang berbeda-beda pula yang dapat diilustrasikan sesuai dengan rumus di atas:  
                        1 jt/500.000 = 2                     
           1jt/400.000 = 2,5                     
            1jt/300.000 = 3,3
           1jt/200.000 = 5
            1jt/100.000 = 10
            1jt/50.000 = 20
            1jt/25.000 = 40
           1jt/20.000 = 50
           1jt/10.000 = 100
          1jt/5.000 = 200
           1jt/2.500 = 400
          1jt/1.000 = 1.000
           1jt/0 = ∞
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa semakin besar harapan si pemberi akan mendapat balasan dari selain Allah maka akan semakin kecil nilai balasan yang akan diperoleh secara riil. Sebaliknya, semakin kecil harapan si pemberi akan mendapat balasan dari selain Allah, maka akan semakin besar nilai balasan yang akan diperoleh secara riil. Besar kecilnya harapan kepada selain Allah itu dalam ajaran Islam disebut IKHLAS. Jelasnya, semakin ikhlas dalam memberi maka akan semakin kecil pengharapannya kepada selain Allah. Bahkan dalam tataran tertentu jika yang bersangkutan mengosongkan harapannya kepada selain Allah, maka Allah akan berkenan memberikan balasan yang tak terhingga jumlahnya secara riil. Itulah IKHLAS yang sebenarnya. 
Karena itu pula ikhlas tidak didasarkan kepada ucapan si pemberi, misalnya: "saya beri dengan ikhlas" sebab yang tahu pemberian itu ikhlas atau tidak, hanyalah Allah dan si pemberi. Yang menjadi tolok ukur keikhlasan dalam berbagi kepada sesama adalah niat, dan niat itu ada dalam hati sehingga tiidak bisa direkayasa dengan ucapan seolah-olah ikhlas.
Bukankah dalam realitas banyak orang yang memberi karena mengharapkan sesuatu kepada manusia, baik berupa pujian, imbalan materi, kedudukan, status sosial dan sebagainya. Namun terkadang merasa kecewa lantaran harapannya tak terwujud. Membagi-bagi uang atau sembako kepada calon pemilih, memberi sumbangan kepada panitia pembangunan masjid, majelis ta’lim dengan harapan agar mereka berkenan memilihnya dan jika menang dalam pemilihan maka akan memperoleh gaji plus tunjangan besar sehingga bisa memperoleh uang atau harta yang banyak. Namun ternyata harapannya melesat sehingga mengalami kerugian.
Sebaliknya, pemberian secara ikhlas meski nilai nomimalnya kecil namun bisa mendatangkan keberkahan hidup. Yang terpenting sebenarnya bukan besarnya nilai materi yang dimiliki namun nilai keberkahannya. Bisa jadi, harta yang dimiliki besar jumlahnya namun belum tentu memberikan kebahagiaan lantaran tidak berkah. Hartanya melimpah namun hidupnya tidak bahagia karena anaknya ketagihan miras atau narkoba.
Itu bukan berarti umat Islam dilarang kaya namun alangkah berbahagianya jika kekayaannya dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain melalui infak, sedekah dan zakat yang diberikannya kepada orang yang membutuhkannya. Kebahagiaan orang yang dibantunya secara psikologis akan memantul juga ke dalam hati si pemberi. Rasa bahagia seperti itu sebenarnya sangat besar nilai bahkan tak ternilai dengan materi. Namun terkadang manusia mencari kebahagiaan semu dan meninggalkan kebahagiaan yang hakiki.
Memang banyak orang bahagia bukan karena pada manfaat dari apa yang dimilikinya namun pada berapa jumlah yang dimilikinya. Sehingga bisa jadi hidupnya tampak seperti orang miskin, padahal uangnya banyak. Dia tidak memanfaatkan uangnya untuk kemaslahatan dirinya karena baginya, bahagia saat melihat tumpukan uangnya, atau jumlah deposita.
Sedangkan orang dermawan bahagianya lantaran bisa membahagiakan orang lain yang sedang kesusahan, karena itu dia tak akan mengharapkan balasan apa-apa (pengharapannya nol) dari orang yang dibantunya, namun yang menjadi pengharapannya adalah reda Allah. Jika keredlaan Allah bisa diraih maka hal itu bisa memberikan manfaat besar dunia dan akherat. Wallahu a'lam bis shawab.


CATATAN TAMBAHAN:

Bagi yang berminat mengkaji, meneliti atau mendampingi korban kekerasan dalam rumah tangga khususnya perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga, baik dalam perspektif hukum pidana Indonesia maupun hukum Islam, dapat membaca buku saya yang berjudul "PROTECTION OF THE RIGHTS OF DOMESTIC VIOLENCE VICTIMS:  Perspective Indonesian Criminal Law and Islamic Law," yang diterbitkan oleh LAP- Lambert Academic Publishing, Jerman. 
Buku tersebut dapat dibeli di toko buku online, Morebooks, mitra Penerbit Lambert Academic Publishing Jerman seharga 59,90 Euro. Untuk jelasnya dapat dilihat pada laman berikut ini:
 ttps://www.morebooks.de/store/de/book/protection-of-the-rights-of-domestic-violence-victims/isbn/978-3-8484-8749-3

 


312 komentar:

  1. Baik sekali. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dapat mengkaitkan ilmu Agama dengan Ilmu Matematika yang secara logika dapat diterima dan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai amalan ibadah kita terhadap ALLAH. Penjelasannya cukup jelas, singkat dan padat sewrta sangat bermakna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya masih banyak teorema dalam matematika yang bisa digunakan untuk menjelaskan doktrin dalam ajaran Islam.

      Hapus
  2. Nama :Alwiyah kasim said
    Jurusan : matematika
    kelas : B
    Semester : I

    saya sependapat dengan bapak bahwa dari isi pendahuluan INTEGRASI ISLAM DAN MATEMATIKA berdasarkan asumsi di atas , matematika sebagai salah satu displin ilmu bisa di perluaskan sebagai pendekatan dalam menjelaskan beberapa dokrin dalam ajaran islam.
    saya rasa demikian matematika memang bisa di gunakan sebagai dokrin dalam ajaran karna yang kita ketahui bahwa penemu-penemu ilmuan matematika adalah penemuan-penemuan muslim dari arab yaitu Al-khawarizmi ,dia adalah sala satu penemu islam yg pertama kali menemukan ilmu matematika ,jadi saya sependapat dengan bapak bahwa matematika dapat di gunakan sebagai dokri dalam ajaran islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena itu anda sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika diharapkan tidak hanya mempelajari matematika untuk diajarkan kepada siswa namun juga menjadikan nilai-nilai yang terkandung dalam matematika dalam membiasakan prinsip-prinsip kecermatan dan ketelitian. Prinsip kecermatan atau kehati-hatian erat kaitannya dengan prinsip pengawasan Tuhan terhadap semua tindakan manusia.

      Hapus
  3. NAMA : SAKINA KILREY
    JURUSAN : PEND MATEMATIKA
    KELAS : (B)



    yang di katakan matematika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang bisa di gunakan sebagai pendekatan dalam menjelaskan beberapa doktrin dalam ajaran islam , iya menurut saya matematika memang bisa di gunakan sebagai doktrin dalam ajaran islam kenapa demikian , bahwa yang kita ketahui penemu-penemu ilmuan matematika itu adalah penemu-penemu muslim dari arab , di dalam matematika terdapat angka seperti rumus , sedangkan dalam kitab al_qur'an ada juga terdapat angka seperti dalam hukum mawaris jadi saya sependapat dengan bapak bahwa matematika dapat di gunakan sebagai doktrin dalam ajaran islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain ilmu waris, ada juga ilmu falak yang bisa digunakan untuk menentukan awal ramadan, hari raya idul fitri, dsb. Ilmu Falak juga bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat yang dalam prakteknya digunakan rumus tertentu yang mengkombinasikan antara geometri bidang dan trigonometri khususnya rumus sinus, cosinus, tangen

      Hapus
  4. Dalam artikel yang bapak tulis ini, saya sependapat dengan perhitungan nilai atas zakat, infak, dan sedekah.
    Apakah selain perhitungan di atas masih ada lagi perhitungan lain dalam islam
    ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ada doktrin Islam yang lain seperti pengulangan membasuh anggota wudu sebanyak 3 kali dan membaca tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah) dan takbir (allahu akbar) sebanyak 33 kali. Penjelasan hal itu dapat anda baca dalam blog ini dengan judul "Mengapa wudu harus diulang sebanyak 3 kali"

      Hapus
  5. Bahruni siompoa
    Jurusan Matematika
    Kelas B
    Semester 1



    Dari penjabaran yang di bahas dalam artikel ini saya sangat sepakat sekali cuman adanya pendekatan matematika dalam isalam ini jangan di jadikan sebagai barometer untuk menghitung - hitung nilai ibadah seseorang tetapi setidaknya ini bisa dijadikan sebagai ilmu pengetahuan untuk dijadikan sebagai barometer untuk mengukur sejauh mana kita harus bisa belajar memberi sesuatu dengan ikhlas dan sejauh mana kita bisa melakukan semua ini dengan ikhlas karna Allah swt semata agar mendapatkan nilai plus (+). namun sebenarnya ketika kita melaksanakan ibadah apapun ada pula yang kita dapatkan minus (-) untuk dosanya yang kecil- kecil di hapuskan. dan sebenarnya dengan pendekatan matematika dengan islam ini agar tidak terjadi lagi kerucuhan dalam pembagian harta warisan milik orang tuanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan rumus pembagian dalam tulisan ini hanya sekedar pendekatan dalam memahami konsep ganjaran dari pemberian sedekah, infak dan zakat atau jenis pemberian lainnya. Tujuan utama dari tulisan ini, bahwa IKHLAS dalam memberi (berbagi) tak mendatangkan kerugian baik secara materil apalagi secara spiritual. Banyak orang mengira bahwa memberi tanpa pamrih (IKHLAS) akan menyebabkan kemiskinan karena mengira hartanya akan berkurang, sehingga dalam berbagi lebih memilih kepada sesama orang berada karena bisa membalas pemberiannya setara bahkan lebih. Sedangkan memberi kepada orang miskin agak berat karena orang miskin tak akan bisa memberi apa-apa kepadanya. Melalui tulisan ini dapat dibuktikan bahwa anggapan itu ternyata keliru.

      Hapus
  6. Nama: moh.Arifandry kelibia
    Jurusan Matematika
    Kelas B
    Semester 1

    Subhanallah......
    Saya sangat setuju dengan artikel yang bapak tulis ini.
    Namun saya ingin menambahkan terkait dengan Integrasi islam dan matematika, tentang persamaan garis riil.Dengan persamaan garis X merupakan hubungan antara sesama manusia atau yang disebut Hablumminannas dan garis y merupakan hubungan antara manusia dengan Allah swt.
    Dan semua kita tahu bahwa 1X10=10,10X10=100,100X10=1.000,1.000X10=10.000 dan seterusnya. Dan apabila kita jaga sholat sehari penuh,maka pahalanya 5X10=50,belum lagi kalau sholat itu di lakukan berjama'ah. jadi 3x10=30 dan 2X27X10=540,lalu tambahkan kebaikan-kebaikan yang kita anggap besar maupun kecil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam persamaan garis X dan Y, sumbu X dapat ditamsilkan dengan relasi antar sesama manusia (hablun minan nas). Sedangkan sumbu Y dapat ditamsilkan dengan relasi manusia dengan Tuhan (hablun minallah). Pada sumbu X ke kanan bernilai positif melambangkan relasi yang bernilai kebaikan (+) sedangkan ke arah kiri bernilai negatif melambangkan relasi yang bernilai dosa (-). Demikian pula pada sumbu Y, arah atas melambangkan relasi yang bernilai kebaikan (+) sedangkan arah ke bawah melambangkan relasi yang bernilai dosa (-). Hal itu menunjukkan bahwa semakin menanjak ke atas, manusia akan semakin dekat dengan Tuhan, serta semakin baik hidupnya dan sebaliknya semakin menjauh dari Tuhan, manusia akan semakin dekat dengan keburukan.

      Mengenai nilai kebaikan memang bisa digunakan rumus perkalian namun dalam beribadah, kita tidak boleh terlalu mengandalkan jumlah nominal kebaikan yang kita lakukan, karena masih ada rahasia besar yang kita tidak tahu, yakni apakah AMALAN KEBAJIKAN YANG DILAKUKAN ITU DITERIMA ALLAH atau tidak. Nilai-nilai kebaikan itu hanya sekedar menjadi inspirasi untuk memberi semangat dalam berbuat kebajikan, khususnya bagi orang yang bermental pedagang. Hal itu sama dengan ayat dan hadis yang menggambarkan pahala kebaikan dengan surga dan balasan kejahatan dengan neraka. Adapun orang yang telah mencapai maqam CINTA kepada Allah maka mereka beribadah murni karena CINTAnya kepada Allah, bukan karena iming-iming surga dan takut neraka. Itulah maqam para Nabi dan sufi.

      Hapus
  7. Saya sangat setuju sekali dengan apa yang dijelaskan pada isi artikel ini, karna memang ilmu matematika merupakan ilmu yaqng di adopsidari seluruh ilmu lain. Karena tidak terlepas dari hitungan baik plus(+) maupun minus (-) apalagi dalam ilmu agama, dalam hal ini untuk membagi harta warisan berapa banyak zakat yang harus dikeluarkan oleh seorang muslim bila memperoleh 100% maka yang harus dikeluarkan sebesar 25%. Jadi mudah-mudahan dengan adanya ilmu pendekatan islam dan matematika seorang muslim dapat memahaminya dan dapat dijalankanya dalam kehidupan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hitungan zakat harta memang didasarkan kepada nishab (jumlah harta tertentu yang wajib dizakatkan) namun tidak semua jenis harta wajib dikeluarkan zakat sebesar 25%. Karena yang wajib zakat 25% hanya harta rikaz (harta karun) karena harta ini diperoleh tanpa kerja susah payah. Sebaliknya harta yang diperoleh melalui kerja keras, zakatnya hanya 2,5% seperti perdagangan, sebab di samping perlu kerja keras, juga harus menghadapi resiko rugi. Begitu zakat 5% terhadap hasil pertanian yang menggunakan pengairan irigasi(perlu modal), dan zakat 10% terhadap hasil pertanian sistem tadah hujan.

      Lambang plus dan minus dapat digunakan untuk memahami realitas dalam kehidupan bahwa akan selalu pertarungan antara kebaikan (+) dengan kejahatan (-). Dalam hidup pasti ada orang baik, berakhlak terpuji (+) dan orang jahat, berakhlak tercela (-).

      Hapus
  8. Nama Fina Dianti Wally
    Jurusan Matematika
    Kelas B




    Saya sependapat dengan apa yang di publikasikan dalam isi artikel ini, karna memang perlu adannya ukuran untuk dijadikan sebagai motifasi dalam hidup agar apa yang dicita-citakan dapat berhasil. matematika sama ilmu agama ini mepunnya keterikatan karna bannyak hal yang perlu di jabarkan misalnya: zakat, pembagian harta warisan, infak, sedekah, sumbangan, dan masih banyak lagi lainnya. Karna memang semua ini perlu penjabarannya tetapi tidak bisa di jabarkan lewat ilmu lain melaingkan ilmu matematika itu sendiri. jadi diharapkan dengan adanya pendekatan islam dan matematika apa yang selama ini yang menjadi tradisi dapat terjawab dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tulisan ini memang tujuan utama adalah untuk memberikan motivasi khususnya bagi orang-orang yang memahami matematika, agar matematika tidak hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat material, melainkan bisa juga digunakan untuk hal-hal yang bersifat spiritual.

      Memang tidak semua hal dapat dijelaskan dengan pendekatan matematika, misalnya masalah reproduksi manusia akan lebih tepat jika digunakan pendekatan embriologi, dsb.

      Hapus
  9. Nama : Fitri Rahmawati
    Kelas : Matematika B

    Saya sependapat dengan artikel yang bapak tulis tentang Integrasi Islam dan Matematika karena menurut ajaran Islam suatu amalan tak akan di nilai ibadah di sisi Allah jika nilainya salah (-), meskipun tata cara pelsksanaan amalan tersebut telah benar (+) dan yang sesuai dengan syariat-syariat Islam. Jadi matematika bisa di jadikan sebagai doktrin dalam Islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf artikel dalam blog ini tidak bermaksud menjadikan matematika sebagai doktrin dalam Islam melainkan menjadikan matematika sebagai pendekatan untuk memahami beberapa doktrin dalam agama Islam.

      Hapus
  10. NAMA : KURNIA ARFA TUASAMU
    KELAS : MATEMATIKA 'B'




    Sungguh baik sekali tulisannya.Membuat saya percaya dan yakin bahwa ISLAM adalah akar dan juga ibu dari semua pengetahuan dan rantingnya termasuk juga MATEMATIKA.Saya tunggu tulisan-tulisan lainnya yang akan memberi inspirasi yang baik untuk mempelajari ISLAM dan MATEMATIKA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Islam sejak awal kelahirannya senantiasa memotivasi umat manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw adalah perintah membaca (iqra) tanpa disebutkan objek yang dibaca, yang menunjukkan bahwa objek bacaan tersebut mencakup berbagai hal (tak dibatasi) namun yang terpenting adalah agar bacaan itu harus dalam kerangka bismi rabbika, yang melahirkan pengetahuan yang mendekatkan diri kepada Tuhan.
      Dalam paradigma inilah tulisan ini disajikan agar sains yang dipelajari dan dipahami senantiasa dapat mendekatkan seseorang kepada Allah.

      Hapus
  11. NAMA : ASMAUN MAKASAR
    JURUSAN : PEND MATEMATIKA
    KELAS : (B)



    Berdasarkan apa yang saya bacakan dari artikel yang bapak buat di atas, saya sepaham bahwa matematika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang dapat di gunakan pendekatan atau salah satu ilmu dalam menjelaskan beberapa doktrin dalam ajaran islam.
    ia seperti yang kita ketahui bahwa penemu matematika pada zaman dahulu adalah filosofis muslim dari arab yaitu YUSUF BIN MATAR , AL_KHAWARIZMI , dan AL_QALASADY mereka ini adalah penemu matematika dan sebelum mereka menemukan metode matematika mereka telah mempelajari AL_QUR'AN terlebih dahulu, barulah ada pemikiran-pemikiran mereka untuk mengungkapkan matematika seperti perhitungan JUZ dan ayat-ayat AL_QUR'AN serta pembagian harta warisan setelah itu baru mereka jabarkan dalam bentuk angka-angka.
    jadi saya sependapat dengan artikel bapak bahwa matematika dapat di gunakan sebagai dokorin dalam ajaran islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idealnya memang setiap mahasiswa muslim memiliki pemahaman yang baik terhadap al-Qur'an dan hadis minimal bisa membacanya secara benar serta terjemahannya. Sehingga disiplin ilmu apa pun yang dia pelajari, akan dapat mengantarkannya untuk semakin yakin dan bersemangat mendekatkan diri kepada Allah.

      Dalam kuadrat angka-angka 1 misalnya, menghasilkan sederetan angka yang selalu diawali angka 1 dan berakhir dengan angka 1 juga. Sifat Allah yang mahaesa dapat dilambangkan dengan angka 1, maka deretan angka-angka hasil kuadrat angka-angka 1 tsb mengajarkan bahwa Allah yang Mahaesa itu adalah sumber dari segala sesuatu dan segala sesuatu akan kembali kepada Tuhan Mahaesa itu. Pemahaman ini didasarkan pada Qs al-Hadid bahwa HUWAL AWWALU WAL AKHIRU (Dialah Yang Mahaesa yang awal dan akhir).

      Hapus
  12. NAMA : MULIANI ODE
    KELAS : B
    JURUSAN : PEND. MATEMATIKA



    Saya tertarik sama blog yang bapak buat,tentang Integrasi Islam dan Matematika.Diksi atau pilihan katanya jelas,tidak bertele-tele mencakup berbagai macam hal tentang bagaimana ilmu pengetahuan harus diselaraskan dengan Al-Qur'an yang sebenarnya sejak dahulu pun sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an.Misal:nilai balasan yang kita terima setelah berbuat.
    Hanya saja ada sedikit yang ingin saya tanyakan kepada bapak;
    1. Niat yang benar sesuai syara itu,yang seperti apa ?
    2. Orang yang sering kali mendatangi peramal atau paranormal atau yang seidentik dengan itu,misalkan tujuan orang tersebut untuk mencari tahu siapa yang mencuri dompetnya,apakah berdosa pak ?bagaimana tanggapan bapak ?
    3. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa cara yang kita lakukan sudah benar.Sebab contoh:Saya niat membantu teman yang kesusahan dan saya yakin cara yang saya lakukan sudah benar,tapi menurut orang lain,saya itu sok baik ?!!!
    Mohon saran bapak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Niat yang benar sesuai syara itu adalah niat karena Allah, bukan niat untuk kepada selain Allah. Niat karena dipuji manusia misalnya, dalam Islam dikategorikan riya, sebab itu dianggap niat yang SALAH.
      2. Orang seringkali mendatangi peramal/paranormal/sejenisnya untuk mencari tahu pencuri barangnya, menurut hadis Nabi saw akan mendapat dosa bahkan shalatnya selama 40 hari tak akan diterima oleh Allah. Anda bisa bayangkan jika orang itu meninggal dalam rentang waktu 40 hari tsb.
      3. Tolok ukur untuk mengetahui apakah cara yang kita lakukan sudah benar atau salah adalah al-Quran dan hadis. Cara yang dimaksud adalah jika kita membantunya dengan memberi uang misalnya, apakah uang itu diperoleh dari cara yang halal atau haram. Kalau uang yang halal kemudian diniatkan murni untuk membantu kesulitannya, maka itu benar caranya dan benar pula niatnya.
      Sedangkan penilaian orang lain dengan SOK BAIK, itu hanya karena iri hati saja, tidak mau lihat orang senang. Orang seperti itu berhati SMS (SENANG lihat orang lain SUSAH, dan SUSAH lihat orang lain SENANG). Namun demikian harus juga kita introspeksi diri jangan sampai sikap kita dalam membantu terkesan sok baik. Hal itu sebenarnya dapat kita rasakan sendiri saat memberi atau sesudahnya (apakah kita sok baik atau memang murni berbuat baik)?

      Hapus
  13. NAMA : TANDIN WAUWAN
    NIM : 0130403074
    KELAS: MATEMATIKA (B)


    Saya sangat sependapat dengan artikel yang di paparkan oleh bapak, sebagai penambahan wawasan atau penbetahuan kita selaku seorang pelajar mengenai Integrasi Islam dan Matematika namun izinkanlah saya untuk menambahkan sedikit mengenai hal tersebut
    Islam dengan pengertian epistimologi memiliki makna penyerahan diri, pasrah, patuh, dan tunduk pada kehendak Alllah swt. Islam adalah agama yang membawa kesalamatan bagi umat manusia baik di Dunia maupun Akhirat
    Arti kata Islam bahwasanya kata “Islam” sebagai nama agama yang di wahyukan kepadaa Nabi Muhammad saw adalah berpangkal tolak dari kata “Silimi” yang berarti “Damai”.
    Islam dan salam dua kata yang bertemu dalam pengertian keamanan, ketentraman, dan ketenangan dalam hidup setiap umat. Kata “salam” pun dalam kamus Islam menjadi salah satu nama Allah swt, “Tuhan Seruh Sekalian Alam” di samping nama-nama lain yamg di sebut “Asma’ul Husna”, Yang berjumlah “Sembilan puluh Sembilan”. Angka “9” adalah merupakan Ilmu matematika, dimana Matematika adalah Ibu dari semua Ilmu yang berasas pada “ Alqur’an”. Yakni, terdapat nomor atau angka-angka , banyak ayat, surat, bahkan juz, dan di bahas juga tentang pembagian harta warisan, dll.
    Sesuai dengan hadits Nabi Muhammad saw. Bahwa agama sejalan dengan akal sehat. Maka seseorang yank suda di nyatakan baliq, tetapi tidak berpikir akan kebenaran suatu agama, barti orang tersebut bisa di katagorikan sebagai orank yang tidak memiliki agama( ateis).
    Perlu di ketahui bahwa sesuai dengan ajaran islam Orang yang memiliki banyak harta harus di keluarkan sebagian harta tersebut. Mengingat masi ada kehidupan setelah kehidupan di Dunia ini yaitu kehidupan yang kekal(Akhirat). Karna bisa jadi orang yang banyak harta mempunyai kehidupan yang tidak nyaman. (banyak pikiran, banyak musuh, dll).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang yang secara umur sudah baliq namun tidak memanfaatkan akal sehatnya tidak bisa dikategorikan sebagai ateis. Karena hadis ad dinu huwal aqlu la dina li man la aqla lahu, hanya menunjukkan bahwa ajaran Islam sejalan dengan akal sehat manusia. Orang yang tidak mampu menggunakan akal ditujukan kepada orang gila atau anak-anak yang belum baliq karena rasionya belum bisa didayagunakan secara maksimal dalam memahami ketentuan agama.

      Hadis tersebut tidak menunjukkan bahwa rasio menjadi standar kebenaran. Islam memang rasional (sesuai dengan rasio) namun ajaran Islam bukan rasionalisme sebab banyak doktrin agama Islam yang tidak dijangkau oleh rasio manusia, misalnya konsep ruh, kapan kiamat, dsb.
      Akibatnya sering muncul ramalan seakan-akan kiamat akan terjadi pada tanggal, bulan dan tahun sekian, padahal Nabi saw sendiri tak tahu kapan pastinya kiamat itu akan terjadi. Begitu juga kapan ajal seseorang akan datang. Hal itu sengaja dirahasiakan agar manusia (umat Islam) selalu semangat untuk berbuat kebaikan serta tetap optimis dalam kehidupannya.

      Hapus
  14. Nama; Kadir Salisu
    NIM ; 0130403077
    Kelas ; matematika (B)


    Saya setuju mengenai artikel diatas (Integrasi Islam Dan Matematika) disusun oleh: Dr. Ja jamaa, MHI.
    islam adalah agama yang tidak terikat dengan teritorial geografis, islam adalah agama yang tidak terikat dengan suku, bangsa, ras, etnis nasionalisme. Islam adalah agama yang tidak terikat dengan ideologi apapun apalagi ideologi matrialistis (ideologi kepentingan). Yang mengikat islam hanyalah Allah SWT. dan Rasulnya.
    Telah diketahui bahwa semua agama adalah benar, tetapi dikaji secara rasional, obyektif pasti ada kebenaran yang mutlak diantara kebenaran subyektif (terbatas) yakni :"Agama Islam"
    didalam al-quran terdapat angka-angka, jumlah, dan surat. dll
    tetapi dikembalikan kepada indifidu masing-masing bahwa bagaimana manusia mau berpikir untuk mengembangkanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua agama benar menurut penganutnya, tapi tidak harus dipaksakan untuk diyakini oleh penganut agama lain.

      Allah menganugerahkan akal kepada manusia adalah untuk didayagunakan untuk berpikir dan memikirkan hal-hal yang bisa memberikan kebaikan atas dirinya dan masyarakat. Yang paling utama adalah berpikir yang mengantarkannya kepada kedekatan dengan Allah, bukan untuk menjauhkan dirinya dari Allah.

      Hapus
  15. NAMA : SAENUDIN TUWEKA
    NIM : 0130403050
    KELAS: MATEMATIKA (B)



    Saya sependapat dengan artikel bapak terkait integrasi islam dan matematika dan dalam artikel bapak yang menjadi ketertarikan saya adalah islam adalah agama yang diturunkan kepada umat manusia dan segala ruang, waktu, dan kondisi.
    Mengapa: karna islam juga agama yang memberikan toleransi kepada siapa saja yang mau memeluk agama islam itu sendiri baik dalam segi ruang waktu dan kondisi.
    kemudian saya ingin menambahkan sedikit tentang keterkaitan antara islam dan matematika dalam ibadah mengenai sholat.
    Dalam melaksanakan ibadah sholat, baik itu sholat wajib seperti subuh, djuhur, ashar, maghib, dan isa. maupun dalam sholat sunat lainya.
    Dan dalam melaksanakan sholat ada ketentuan-ketentuanya. Yang pertama adalah wudu yaitu membasuh bagian-bagian tubuh yang telah ditentukandan masing-masing berjumlah tiga kali. Dan dalam setiap sholat terbagi menjadi beberapa rakaat dan pada waktu-waktu yang sudah ditentukan seperti dalamsholat wajib yaitu.
    1. Sholat subuh terdiri dari dua rakaat dan waktu pelaksanaanya 05.30.
    2. Sholat magrib terdiri dari tiga rakaat dan waktu pelaksanaanya 06.42
    3. Sholat isa terdiri dari empat rakaat dan waktu pelaksanaanya 07.30

    Dan begitupun dengan sholat-sholat wajib maupun sholat-sholat sunat yang lainya.



    BalasHapus
    Balasan
    1. Standar waktu shalat lima waktu menurut hadis Nabi saw tidak didasarkan kepada jam melainkan kepada pergeseran matahari. Karena standar pergeseran matahari dapat digunakan pada semua tempat dan waktu. Sedangkan standar jam bersifat tidak menentu antara satu daerah dengan daerah lain.

      Hapus
  16. NAMA : SINDANG.A SALAMUN
    KELAS: MATEMATIKA (B)
    NIM : 0130403076


    Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT, kepada nabi Muhammad SAW. dimana islam adalah agama yang paling benar dari semua agama.

    Saya setuju dengan artikel bapak bahwa kita bukan hanya mempelajari ilmu hitung tetapi sebagaimana kita kaitkan dengan islam. Misalnya kita belajar atau mendapat pengalaman. bagaimana kita harus mengamalkan ilmu yang kita miliki, guna mendapat pahala (ridho) dari Allah swt.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut hadis Nabi saw barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang diketahuinya, maka Allah akan menganugerahkan ilmu yang belum pernah tidak ketahui.

      Hapus
  17. NAMA : NORMA WAWAGI
    NIM : 013040307I
    KELAS : MATEMATIKA (B)



    Saya sangat setujudengan artikel yang bapak buat mengenai integrasi islam dam matematika. telah diketahui bahwa islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT, kepada nabi muhammad SAW.

    matematika adalah ilmu yang umum yang berawal dari al-quran dan ini berti bahwa matematika berasal dari islam sala satu tokoh penemu matematika dari bangsa arab yaitu Al kuarifai yang menemukan angka nol yang dijuluki sebagai bapak aljabar.
    dan ini membuat kita mempelajari matematika bukan sebagai simbol.Tetapi bagaimana kita awalkan sebagai bekal di akhirat kekal.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa betul bapak aljabar itu bernama Al Kuarifai? Tolong dicek lagi jangan sampai anda salah tulis.

      Memang aljabar yang menjadi salah satu bagian dalam matematika diambil dari nama penemu aljabar itu sendiri. Begitu juga logaritma dari nama al-Gawarizmi

      Hapus
  18. NAMA: BAHRUN LOILATU
    NIM : 0130403080
    KELAS: MATEMATIKA (B)


    Saya setuju dengan artikel Bapak mengenai integrasi islam dam matematika dimana kita bisa mengetahui ilmu matematika dikaitkan dengan islam.
    Islam adalah agama yang benar dari semua agama. Salah satu kewajiban kita adalah sholat lima waktu disertai dengan sholat sunat.
    Dan segala aktifitas yang kita lakukan adalah harus dengan iklas karena Allah SWT.
    matematika juga adalah sesuatu ilmu yang berasas dari Al-quran. Ini berarti metematika berasal dari islam bukan Barat atau Eropa. dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang terpenting sekarang adalah bukan matematika itu dari dunia Islam atau dari barat, melainkan bagaimana upaya kita mengintegrasikan matematika dengan Islam. Sebab selama ini matematika hanya berdiri sendiri sehingga terkesan sekuler

      Hapus
  19. Nama : Yuyun La bula
    Jurusan: Matematika
    Kelas : B

    Sesuai dengan kajian Bapak, saya setuju tentang ibadah. Dimana ibadah tidak hanya terbatas aktifitas yang telah ditentukan oleh syariat sebagai kewajiban atau anjuran (sunat) akan tetapi ibadah memiliki cakupan yang sangat luas. Karena kebanyakan umat islam mereka hanya tahu ibadah itu pada sholat, puasa, zakat, dan haji. Serta beberapa ibadah lainya. Sedankan aktifitas seperti menuntut ilmu, bekerja, mencari nafka bukan di katagorikan sebagai ibadah.
    Padahal menurut islam aktifitas manusia bisa di arahkan kepada ibadah dan memang seharusnya semua tindakan manusia harus bernilai kebaikan. Bapak juga dapat mengkaitkan ibadah dengan matematika yaitu tata cara dan niat yang benar disimbolkan dengan tanda positif (+). Menurut logika matematika parkalian positif (+) dengan positif (+) selamnya akan menghasilkan positif(+) pula.
    Tidak perna terjadi (mustahil) perkalian positif (+) denga positif (+) akan menghasilkan dengan negatif (-).
    Demikian komentar saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena menuntut ilmu merupakan salah satu ibadah gairu mahdah maka sikap malas harus diganti dengan semangat baik siswa maupun mahasiswa. Sikap malas merupakan musuh terbesar dalam menuntut ilmu karena itu pula menuntut ilmu merupakan jihad, melawan musuh kebodohan termasuk berjuang melawan sikap malas itu sendiri.

      Hapus
  20. Nama : Abdula Lausiry
    Jurusan : Matematika
    Kelas : B
    Semester : Satu (I)
    assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..
    sesuai dengan apa yang tercantum di dalam isi artikel ini, Saya sependapat dengan bapak karena dalam artkel ini matematika tidak hanya di pandang sebelah mata dalam menjelaskan tentang ilmu hitung dalam konsep matematika saja, tetapi juga menjelaskan hubungan antara matematika dan agama islam. selain itu, yang terpenting dalam isi artikel ini yang saya simak, bagaimana seseorang dapat termotivasi untuk ikhlas dalam memberi. namun ini merupakan tantangan bagi kita semua, karena terkadang mudah di ungkapkan namun sulit dan berat sekali untuk di laksanakan. namun demikian ada yang masih mengganjal dalam pikiran saya, yakni: bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan juga di jadikan sebagai suatu acuan untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan ajaran islam...??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikhlas memang mudah diucapkan namun sulit dalam aplikasinya. Meskipun demikian kita harus berusaha melatih diri membiasakan memberi dengan niat karena ALLAH, walaupun yang diberikan itu nilainya kecil atau mungkin sederhana bagi orang lain.
      Dalam berbagi perlu disertai dengan perasaan bahagia karena berbagi. Bahagia bukan karena mengharapkan balasan dari orang yang dibantu melainkan mengharapkan keredlaan Allah.
      Sehingga lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan, dan mudah dilakukan.

      Hapus
  21. NAMA :IDHA MURNIATI NINGSYH PAYAPO
    NIM :0130403073
    PRDI MATEMATIKA / B


    subhanallah...
    saya sepakat dengan artikel yang bapak buat dalam ilmu agama kita harus adakan pendekatan dalam islam ini jangan kita jadikan sebagai barometer kita untuk menghitung amal ibadah orang lain tetapi kita jadikan itu sebagai ilmu pengetahuan dan pegangan kita kedepan.dan sebaiknya kita jadikan itu sebagai baromeret untuk mengukur kita sajauh mena kita memberikan sesuatu dengan iklas kepada orang lain karena ALLAH SWT semata agar kita mendapat nilai plus(+)namun sebenarnya kita ketahui walaupun kita melakukan suatu ibadah pasti ada nilai minus(-) yang kita dapatkan.
    dan sya ingi bertanya kepada bpk:secra realita kita ketahui surga seorang istri ada di bawah telapak kaki suamunya dan surga seorang anak ada di bawah telapak kaki ibunya yang ingin saya tanya apakah surga seorang anak itu ada di bawah telapak kaki ibunya yang melahirkanya ataukah surga seorang anak itu ada di bawah telapak kaki ibu yang menyusuinya..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pasti surga berada di bawah telapak kaki ibu. Menurut hadis al-jannatu tahta aqdamil ummahat. Maksudnya, bahwa didikan ibu akan mengantarkan anaknya menjadi saleh/ah sehingga bisa masuk surga. Jadi, hadis itu bermakna metaforis.
      Jika memperhatikan esensi hadis, maka dapat dipahami bahwa surga tsb ada di bawah telapak kaki ibu kandungnya.Bukankah yang mengandung, merawat, mendidik anak adalah ibu kandungnya? Ibu susuan hanya membantu menyusui dalam tenggang waktu yang temporer, singkat. Sedangkan pengorbanan ibu sangatlah lama, sehingga menurut Nabi saw pengorbanan ibu (dan ayah) tak dapat ditukar/dinilai dengan apapun. Anak hanya diwajibkan berbakti dan bukan diwajibkan membayar kebaikan orang tuanya.
      Sedangkan istri akan masuk surga jika meninggal dalam keadaan diredlai suaminya, yakni istri yang melaksanakan kewajibannya kepada suami secara baik (ma'ruf) sehingga suami redla kepadanya. Bukan surga di bawah telapak kaki suaminya.

      Hapus
  22. Nama:Maimuna lapelelo
    Jurusan:Matematika
    Kelas: B
    Semester: Satu (1)



    Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu.....

    Islam adalah agama allah yang di wayuhkankepada nabi muhammad SAW.Dan islam merupakan agama yang berintikan keimanan dan amal perbuatan " keimanan" itu merupakan aqidahdan pokok (pangkal utama) yang di atasnya berdirinya syariat islam ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iman merupakan keyakinan yang bisa jadi tanpa didaarkan kepada pengetahuan. Namun demikian keyakinan yang didasarkan kepada pengetahuan tentunya akan lebih memperkokoh keimanan itu sendiri.
      Keimanan tanpa dilandasi pengetahuan dikuatirkan akan mudah tertipu oleh ketidaktahuannya. Misalnya, seorang mukmin dan ahli ibadah namun bodoh. Suatu ketika ditipu oleh setan yang datang dalam wujud seperti dan mengaku malaikat mengatakan bahwa dia diutus oleh Allah membawa kabar gembira kepada ahli ibadah itu bahwa Allah telah menerima semua amal ibadahnya dan telah dicatat sebagai ahli surga. Karena itu Allah berkenan membebaskan si ahli ibadah itu dari semua kewajiban agama dan membolehkannya berbuat maksiat sebab dosa-dosanya telah diampuni.
      Karena dia tidak bisa membedakan antara tipuan setan dengan kebenaran, maka dia tertipu sehingga mati dalam kondisi bermaksiat.
      Padahal jika dia berilmu tentu bisa menyadari bahwa hal itu adalah tipuan setan sebab Nabi saw yang sudah ma'sum saja tetap melaksanakan semua kewajiban dan tak bermaksiat. Itulah pentingnya ilmu pengetahuan bagi orang beriman.

      Hapus
  23. NAMA : BANIA WARANG
    PRODI : PEND MATEMATIKA
    KELAS : (B)



    Berdasarkan artikel dintegrasi islam dan matematika di atas , iya saya sependapat dengan bapak bahwa matematika bisa di gunakan sebagai pendekatan dalam dalam menjelaskan beberapa doktrin dalam ajaran islam ,. matematika merupakan bapak dalam dari semua ilmu dan dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari hitung-menghitung.Di samping itu , banyak ilmuan islam yang juga berperan dalam terhadap perkembangan matematika , salah satunya yakni , MUHAMMAD IBNU MUSA , AL_KHAWARIZMI adalah orang muslim sangat di kenal karena kemampuanya dalam bidang matematika .Dengan demikian bagi saya juga pada dasarnya matematika sangat erat dengan kegiatan spiritual umat islam , serta dengan pelajaran matematika dan islam kita dapat meningkatkan keimanan kita terhadap ALLAH SWT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seseorang yg mendalami matematika diharapkan dpt meningkatkan keimanan dan ketaatan serta kedekatan kepada Allah melalui ilmu matematika.

      Dan mendalami matematika bukan untuk merasakan keterasingan dengan Tuhan.

      Hapus
  24. Nama :Hermi Atamuar
    Kelas :Matematika (B)
    semester:1 (satu)


    Saya sependapat dengan artikel yang bapak tulis dengan begitu saya lebih pahami tentang keterkaitan antara ilmu agama dam matematika disini jadi pertanyaan saya apa kaitanya antara agama dan matematika bukannya matematika sebuah hitungan sedankan agama menceritakan tentang kehidupan kita sehari-hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matematika memang sebagian orientasinya berupa hitungan namun yang diinginkan tulisan ini adalah mengintegrasikan matematika dengan Islam, yakni memahami doktrin tertentu dalam agama Islam dengan pendekatan matematika. Dalam realitas kehidupan banyak orang berbagi krn mengharapkan adanya balasan. Jika harapan ditujukan kepada Allah, maka hal itu sangatlah baik. Namun tidaklah benar jika harapan itu ditujukan kepada sesama manusia apalagi orang yg dibantu.

      Hapus
  25. Nama : Yusup Kaliky
    Kelas : B
    Jurusan : Matematika

    Dengan dipublikasikannya artikel ini , saya dapat mengetahui bagaimana cara mengintegrasikan islam dalam matematika .
    Saya sependapat dengan pemberian sedekah dan infaq .
    Jika pemberian sedekah dan infaq atas dasar karena Lillahi Ta'ala , Insya Allah orang itu akan mendapat ridha dari ALLAH SWT .
    Dan jika pemberian sedekah dan infaq semata - mata hanya karena ingin mecari keuntungan , seperti yang terjadi sekarang ini di masyarakat , orang itu akan di murkai oleh ALLA SWT .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemberian bantuan dengan harapan kepada Allah tidaklah salah. Yg salah jika harapan itu ditujukan kepada selain Allah.

      Hapus
  26. Nama : Yusran Al Karni
    Kelas : B
    Jurusan : Matematika

    Saya sependapat dengan artikel yg telah bapak buat tentang integrasi islam dalam matematika agar saya dan pembaca yang lain dapat mengetahui yang sebenarnya bagaimana cara mengintegrasikan islam dalam matematika .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memahami Islam bisa digunakan pendekatan ilmu lain, misalnya untuk memahami ayat-ayat asal kejadian manusia dan proses reprodukasi manusia dengan pendekatan biologi khususnya embriologi, dsb.

      Hapus
  27. Nama : Hamin Kasturian
    Kelas : B
    Jurusan : Matematika

    Ass Wr. Wb.
    Saya setuju dengan artikel bapak yang membahas tentang ilustrasi rumus ibadah .
    Ilustrasi yang bapak buat sangat sesuai dengan norma islam dan dalam ilmu matematika .

    BalasHapus
  28. NAMA : WA ODE SARNI
    JURUSAN : MATEMATIKA
    KELAS : B
    SEMESTER : I
    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dengan membaca artikel bapak saya jadi mengerti bahwa pentingnya mempelajari agama islam dengan menggunakan pendekatan logika matematika. Namun apakah semua ajaran agama islam bisa diajarkan dengan pendekatan logika matematika. saya sebagai salah satu mahasiswa jurusan matematika ingin tau sejauh mana logika matematika bisa diterapkan dalam mempelajari agama islam ? Apakah ilmu-ilmu eksata lain bisa diterapkan dalam konsep yang sama ?

    Saya sarankan buat Bapak agar senatiasa menghadirkan artikel-artikel terbaru berkaitan dengan pentingnya mempelajari agama islam dengan pendekatan matematika, agar kita semua tau bahwa matematika bukanlah ilmu duniawi semata tetapi bisa diaplikasikan untuk mencari ridho Allah SWT sebagai bekal kita di akhirat kelak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artikel lain yang juga berkaitan dengan pendekatan matematikan dalam memahami doktrin agama Islam adalah MENGAPA WUDU DISYARIATKAN DIULANG 3 KALI. Anda bisa baca dengan cara ketik di google: La Jamaa: Mengapa wudu diulang 3 kali.

      Konsep biologi bisa digunakan untuk memahami ayat-ayat tentang tahapan reproduksi manusia, dsb

      Hapus
  29. NAMA : SAWIA MANUPUTTY
    NIM : 0130403069
    MATEK B
    SEMESTER 1 SATU

    SAYA sangat setuju dengan artikel yang bapak buat teruta dalam pembahasan tentang pengertian islam...
    dan kita harus memperdalam syariat-syariat islam....

    BalasHapus
  30. nama : saima rukua
    nim : 0130403070
    matek B
    semester 1 satu

    saya sependapat dengan bapak bahwa dalam integrasi islam dan matek yang islam merupakan aga yang di turunkan kepada umat munusia dlam segala ruang waktu dan kondisi namu berdasarkan asumsi di atas merupakan pendekatan dalam menjelakan beberapa doktrin
    dalam ajaran islam melaikan hanya menambah keyakin umat islm bhw semua ilmu pengetahuan itu bernilai kebaikan dan meningkatkan ke manan kepada allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matematika bukan dotrin agama Islam namun demikian matematika bisa digunakan sebagai pendekatan dalam memahamai doktrin ajaran Islam.

      Hapus
  31. Nama : FAHRIANA.W.SORNIA
    Nim :
    kls Matek B
    semester 1 satu


    dalam makna hadis yang di ats yg pak jlskan atas integrasi islam dalam matematika yg merupakan islam adalah agama yg di turnkan kepada umat manusia dalam segala ruang, waktu dan kondisi tetapi berkaitan dengan ondsi manusia yang secara usia telah masuk kategori dewasa, namun bahkan dalam banyak ayat al quran diisyaratkan bentuk-bentuk pernyataan yang merupakan afala ta'qilun (apakah kamu tidak menggukanaan akalmu ) dan afalah tatafakkarun (apakah kamu tidak berfikir)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski usianya telah dewasa namun jika orang itu tidak waras, maka menurut Islam orang tsb dianggap tidak cakap hukum (tidak mukallaf/tidak dibebani hukum). Sebab mustahil orang gila mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

      Hapus
  32. NAMA : IIN SAID
    NIM : 201214201
    KELAS : KIMIA B

    Wudhu adalah salah satu ketentuan yang sudah ditetapkan oleh ALLAH SWT ketentuan yang pasti yang tidak bisa diubah ataupun dipertanyakan. Tidak semua daerah anggota tubuh diulangi sebanyak 3 X contohnya antara dahi dan telinga. Pada intinya pak wudhu tidak bisa dipertanyakan karena sudah ketentuan dari yang maha kuasa.

    BalasHapus
  33. NAMA : ZULFADI
    NIM : 201212213
    KELAS : 45
    PRODI : MATEMATIKA B (SORE)

    ASSLAMUALAIKUM, Maaf Pak, saya ingin bertanya 2 pertanyaan:
    1). Apakah cara penghitungan pahala, juga bisa diketahui dengan menggunakan rumusan matematika?
    2). sia-siakah, kita jika hanya menjalankan sunah tanpa menjalankan yang wajib?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jumlah pahala yg pasti tdk bisa dihitung dgn rumus matematika. Namun matematika dpt digunakan untuk memahami beberapa doktrin dalam Islam sehingga lebih menambah keyakinan kita terhadap ajaran Islam. Karena ajaran Islam menetapkan bahwa ibadah yg dilakukan dgn tata cara yg benar namun niatnya bukan lillahi ta'ala maka tdk bernilai pahala namun justru berdosa, hal ini sesuai dgn perkalian dlm matematika: + x - = -
      Melaksanakan sunah (ibadah sunat) tanpa melaksanakan ibadah wajib adalah sia-sia. Misalnya, shalat idul fitri tapi tdk shalat 5 waktu, puasa sunat senin kamis tp tdk puasa Ramadan, akan sia-sia. Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
    2. Assalamualaikum Wr. Wb
      Saya belum begitu memahami yang di katakan sia-sia dalam hal ini pak, sia-sianya seperti bagaimana? apakah tidak mendapatkan pahala sama sekali atau mendapatkan pahala. Tetapi, pahalanya di kurangi dengan kewajiban yang kita tinggalkan? mohon penjelasannya pak.

      Hapus
    3. Sia-sia dlm arti tdk berpahala krna melaksanakan yg sunat dgn mengabaikan kewajiban. Perumpamaannya, kita berhutang kpd seseorang Rp. 1 juta, namun kita hanya memberi hadiah kpdnya Rp. 100.000. Apakah hadiah tsb akan bisa membayar/melunasi hutang yg Rp. 1 juta? Tentu tdk khan. Yg benar adalah melunasi hutang Rp. 1 juta meski tdk memberi hadiah kpdnya Rp. 100.000. Akan lebih baik lg jika setelah melunasi hutang Rp, 1 juta kmudian ditambah dgn hadiah (ucapan terima kasih telah dibantu) Rp, 100.000,-
      Wallahu bis shawwab

      Hapus
    4. Assalamualaikum Wr. Wb
      Sebelumya trima kasih pak atas jawabannya, berarti sia-sia yang di maksud disini yaitu mendapatkan pahala akan tetapi pahalanya di kurangi dengan kewajiban yang kita tinggalkan. begitukan pak? atau pendapat saya salah? mohon pemahamannya lagi pak?

      Hapus
  34. Nama : ibrahim marsoly
    NPM : 201212215
    PRODI : MATEMATIKA
    KMPUS : Bsore
    KLS : 45


    Ass,,,,,,,,,,
    pa saya mau tanya, mohon maaf jika pertanyaan saya keluar dari materi bapa, MENGAPA TUHAN HARUS MEMILIH SEKELOMPOK TERTENTU DI ANTARA HAMBA-HAMBANYA UNTUK DI UTUS SEBAGAI NABI DAN DI PERTUANKAN DI ATAS HAMBA-HAMBA YANG LAIN ??? APAKAH TINDAKAN INI TIDAK MEMICU KEHANCURAN , mungkinkah tindakan ini selaras denga kebijaksanaan TUHAN ????????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang yg dipilih Allah menjadi Nabi bukan untuk dipertuan di atas para hamba Allah namun untuk menyampaikan risalah/ajaran Allah bagi kebaikan umat manusia. Orang yg dipilih menjadi Nabi/Rasul adalah orang-orang pilihan/istimewa dr sisi akhlak, the best of the best dr umat di zamannya.

      Hapus
    2. Para Nabi/Rasul berbeda dgn para raja. Raja cenderung menyuruh rakyat membayar upeti untuk kebutuhan keluarga istana, sedangkan rakyat hidup menderita.
      Sebaliknya para Rasul lebih mementingkan kepentingan umatnya. Nabi Muhammad saw sendiri hidup dlm kesederhanaan krna terlalu mementingkan umatnya.

      Hapus
    3. Ibrahim marsoly
      Ass,,,,,,,,,
      mksi pa atas jwabanya, saya suda paham,,
      tapi pa saya juga ingin bertanya lagi, kenapa para pemimpin kita sekarang banyak yang korupsi,makan hak-haknya rakyat, dan lebi mementingkan pribadinya dari pada rakyatnya sendiri,meskipun mereka tau bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah perbuatan yang sala,tetapi mereka mau saja melakukanx,,,,mohon penjelasanya pa ????????????????

      Hapus
    4. Ada asap pasti ada api. Jika ada sebab pasti ada penyebabnya. Salah satu penyebab sehingga banyak pemimpin kita yg korup, adalah meraih jabatan dengan money politic. Sehingga rakyat yg memilih mereka jg turut berkontribusi, sebab rakyat kita jg hanya mau memilih calon pemimpin yg mau berikan uang/sumbangan dgn berbagai modelnya. Meski demikian masih ada jg pemimpin yg meraih jabatan dgn cara-cara yg benar, namun kebanyakan mereka jika bersaing dlm pemilihan biasanya kalah sebab kebanyakan rakyat tak mau memilih mereka.
      Jelasnya, jika jabatan diraih dgn cara-cara kotor maka biasanya dlm perjalanannya cara-cara kotor akan dilakukan lg

      Hapus
    5. Assalamualaiikum,Wr,Wb,,,,,,,,,
      trima kasi pa atas jawabanya,,,,,,,
      sesuai dengan penjelasanx pa bahwa, Meski demikian masih ada jg pemimpin yg meraih jabatan dgn cara-cara yg benar, namun kebanyakan mereka jika bersaing dlm pemilihan biasanya kalah sebab kebanyakan rakyat tak mau memilih mereka.
      pa mengapa niat kita untuk mau membantu orang dengan ihlas tanpa harus berharap imbalan dari mereka itu, banyak tantanganya,rintangan,dan bahkan dalam pertarungan pun tetap kalah,mohon penjelasanya pa,,,!?

      Hapus
    6. Berbuat baik pasti ada hambatannya, baik dr hawa nafsu maupun dr godaan setan. Setan itu sendiri menurut QS al-Nas ada dua golongan yakni golongan jin (gaib) dan golongan manusia (tampak namun tdk disadari krna wujudnya manusia, tp karakternya seperti setan)

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    8. Assalamualikum,Wr,Wb
      sblumnya timakasi pa atas jwbanya , saya ingin bertanya lagi pa, dan maf pa jika pertanyaan saya keluar dari materi bapa,
      ' BAGAIMANA CARA KITA AGAR MAMPU MELOMPATKAN , MENGQUANTUMKAN MAKNA ALLAHU AKBAR TERSEBUT DARI RANA PENGETAHUAN KOGNISI,PIKIRAN,KE RANA HATI,RASA,JIWA,NURANI,?DAN, BGAIMNA KONSEKUENSI LOGIS DARI LOMPATAN ENEGI ALLAHU AKBAR ITU ?
      TRIMAKASI SBLUMNYA PA,,,!!!!!!!!

      Hapus
  35. NAMA : SUFANDI
    NIM : 201212221
    KELAS : 45
    PRODI : MATEMATIKA B (SORE)

    Assalamu'alaikum Wr Wb.

    pak saya mau bertanya tentang niat benar + x cara salah - = - dosa.
    knapa kok biasa begitu pak, padahal dalam islam apa-apa itu tergantung dari niat seperti hadisxa yang berbunyi ( Innamal akmaluh bin niat )...
    dan apabila niat kita sudah baek untuk membantu orang lain, Allah sudah menerima niat itu pak, tolong pak dijelasin agar saya bisa lbih mengerti.
    terimakasih pak sebelumnya atas pnjelasannya.

    wassalamu'alaiku Wr Wb...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meskipun hadis menyatakan innamal a'malu bin niyat namun harus diperhatikan caranya. Apakah bisa diterima oleh akal sehat berniat membangun masjid tp dgn menggunakan uang korupsi? Dalam kasus ini caranya salah. Krna niat baik tdk akan merubah hukum haram korupsi atau mencuri menjd halal. Siapa yg merelakan hartanya dicuri oleh pencuri yg menggunakan hasil curiannya untuk kebaikan?

      Hapus
    2. Bisa saya fahami pak, tpi bagaimana jika si pencuri itu mencuri harta orang kaya yang tidak pernah mensedekahkan, menginfakkan, dan tidak pernah menzakatkan hartanya, pencuri tersebut bermaksud untuk menolong orang miskin atau yatimpiyatu apa itu termasuk kategori dosa pak? sedangkan sipencuri itu ada 2 niat.
      1. bisa juga menolong orang kaya tersebut untuk bershadakah dll,
      2. Membabtu pakirmiskin dan anak yatimpiyatu.
      Tolong dijelaskan pak biar saya bisa menambah pengetahuan saya pak, dan bisa lebih memahami agama.
      Terimakasih pak..

      Hapus
    3. Menurut Islam mencuri adalah tindak pidana, dan dosanya tdk akan diampuni oleh Allah sebelum meminta maaf kpd pemiliknya.
      Orang kaya yg tdk mau mengeluarkan zakat hartanya bukan dicuri hartanya namun melaporkannya kpd pemerintah agar memaksanya membayar zakat. Tindakan terakhir (dipaksa bayar zakat) tentunya legal krna dilakukan secara prosedural dngn memperhatikan ketentuan zakat. Sedangkan mengambil harta org kaya yg pelit tsb melalui pencurian tdk akan memperhatikan ketentuan atauran zakat. Krna itu apapun niatnya, mencuri dilarang

      Hapus
  36. Assalamu'alakum warahmatullahi wabarakatu.....

    Sesuai dengan pemaparan materi di atas tentang "Integrasi Matematika dalam Islam", Disini terlihat jelas bahwa hubungan antara islam dengan matematika sangat erat. Namun yang menjadi pertanyaan saya disini adalah. mengapa islam dan matematika itu saling keterkaitan ? apakah karna berdasarkan rumus2 yang telah di buktikan di atas sehingga menjadi landasan utama ? ataukah ada angka2 atau rumus2 selain rumus di atas yang memperkuat bahwa ilmu matematika adalah ilmu yang sesuai dengan apa yang di ajarkan dalam islam.....
    Mohon penjelasannya pak....
    Terimakasih, wassalamu'alaikumwarmatullahi wabarakatu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg sy maksudkan adalah matematika sebagai sarana atau pendekatan dlm memahami ajaran Islam. Apalagi Islam menekankan agar menyampaian ajaran Islam sedapat mungkin disesuaikan dgn pendengar/pembacanya. Kpd org yg berpengetahuan matematika tentunya akan lbh tepat jika disampaikan dgn pendekatan ilmu matematika sehingga lbh mudah dipahami dibandingkan dgn menggunakan pendekatan lain.
      Banyak ajarn Islam yg menggunakan angka-angka seperti jumlah bacaan zikir setelah shalat (tasbih, tahmid dan takbir 33 kali) bg orang yg tahu matematika akan menimbulkan pertanyaan mengapa bukan diulang 22 atau 30 atau angka lain? Apakah penggunaan angka 33 itu hanya tanpa makna ataukah justru ada rahasia yg terkandung di dalamnya.
      Dalam mengeluarkan zakat atau sedekah, Al-Qur'an mengibaratkannya seperti menanam sebatang pohon lalu tumbuh 7 tangkai dan setiap tangkai tumbuh 100 buah (berarti memberikan 1 bisa menghasilkan 700). Padahal kebanyakan manusia mengira memberikan zakat atau sedekah berarti mengurangi harta (menggunakan rumus pengurangan). Namun melalui al-Qur'an, Allah mengingatkan bhwa mengeluarkan zakat dan sedekah identik dgn rumus pembagian. Dalam berbagi (zakat dn sedekah) pasti mengharapkan balasan. Menurut matematika semakin besar pengharapan terhadap balasan dr orang yg dibantu maka akan semakin kecil balasan yg akan diterimanya. Sebaliknya semakin kecil pengharapannya kepd selain Allah, maka balasan yg diterimanya akan semakin besar. Bahkan jika si pemberi tdk mengharapkan balasan sama sekali kepd selain Allah, maka balasannya menjadi tak terhingga seperti ungkapan al-Qur'an Wallahu yudla-afu liman yasya-u (Allah akan melipatgandakan balasan zakat/sedekah itu kpd org yg dikehendaki-Nya). Tdk adanya pengharapan balasan kpd selain Allah, dlm Islam disebut IKHLAS.

      Hapus
  37. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  38. NAMA : NURSAFA TUHELELU
    KELAS: 45
    PRODI : MATEMATIKA B / sore

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu....
    Terkait dengan apa yang di jelaskan di atas tentang ibadah syakhsiyah (ibadh individual) yaitu shalat.
    pak, bagai mana caranya agar shalat kita itu tetap khusu ? sebab kalau kita shalat itu kebanyakan pikiran dan hati kita selalu kemana-mana, hingga konsentrasi kita buyar. bagai mana caranya agar didalam shalat, hati dan pikiran kita hanyalah tercurah dan di fokuskan kepada allah swt semata......
    terimakasih......
    wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Shalat yg khusyu bisa dirasakan setelah melalui proses pembiasaan yg konsisten. Salah satu caranya adalah memahami arti dr bacaan-bacaan dlm shalat, baik ayat, maupun doa-doa dlm shalat tsb. Di samping itu harus fokus kpd shalat. Tak kalah pentingnya adalah makanan dn minuman yg dikonsumsi harus halal. Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
  39. NAMA:HATIJA KAREPESINA
    Prodi:Matematika
    Kelas:45 (b.sore)
    Kampus :B

    Berbicara mengenai pengkajian islam bisa diambil dari berbagai dimensi ilmu,hal ini disebabkan karna islam ini sanggat luas,salah satu contohnya adalah pengkajian dari segi MATEMATIKA. Disisi lain AL-QUR'ANUL KARIM turun sebagai penyempurnaan terhadap kitab-kitab sebelumnya .terdapat berbagai keberhasilan ilmu dimana mengunakan AL-QUR'AN sebagai dasar pemikirannya,salah satuhnya adalah IBNU SINA,dimana beliau dalam menerapkan ilmunya AL-QURAN sebagai referensinya dan beliau sangat sukses,,ini menunjukan bahwa islam atau AL-QURAN dapat dijadikan sebagai sumber ilmu.hal ini sesuai dengan metode matematika bahwa positif ditambah positif hasilnya positif,,maka AL-QURan ditambah matematika hasilnya positif.demikian kesimpulan singkat ini semoga dapat diterima.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya, bahwa berbagai pernyataan al-Qur'an dpt dipahami dr berbagai pendekatan, di antaranya melalui pendekatan matematika. Misalnya, al-Qur'an menyatakan bahwa innallaha la yagfira an yusraka bihi syai-an wa yagfira ma duna dzalika liman yasya-u (sesungguhnya Allah tdk akan mengampuni dosa org memperserikat-Nya dengan sesuatu. Namun Allah akan mengampuni dosa selain syirik kepada org yg dikehendaki-Nya). Jika syirik dan tauhid diibaratkan dgn dua garis, maka secara matematika dua garis yg sejajar tak akan berpotongan kecuali pd jarak tak terhingga. Maksudnya, bhwa syirik dan tauhid mustahil dpt dikompromikan. Anggapan adanya kompromi antara syirik dn tauhid hanya terjadi dlm imajinasi (irasional).

      Hapus
    2. ass.......
      makasii pak,saya udha paham.
      saya juga mau bertanya tpi di luar pmbahasan pak.
      maaf sebelumnya.mengapa
      bgni pak ada seorang istri ditinggal mati suami dengan harta banyak, namun mereka tidak punya anak. Si suami punya saudara laki-laki dan perempuan, orang tuanya masih hidup. Bagaimana hak masing-masing?

      Hapus
    3. Menurut al-Qur'an seorang istri yg ditinggal mati suami tanpa anak maka istri mendpt seperempat dr harta warisan yg ditinggalkan suami setelah dikeluarkan hutang, wasiat (jika ada).

      Hapus
  40. Assalamu'alaikum Wr Wb.

    Sekilas tentang apa yang telah di uraikan diatas mengenai "Integrasi Matematika Dalam Islam" yang berkaitan dengan ibadah Iijtima'iyah (ibadah sosial). Nah yang menjadi pertanyaan saya disini adalah, bagaimanakah cara mengeluarkan zakat yang di benarkan menurut syariat islam.......??
    pak..., jika seandainya kita mempunyai uang sebesar 100.000, lalu berapakah yang harus kita zakatkan...? apakah 50%, atau lebih dari 50%, atau bahkan kurang dari 50%....??
    mohon penjelasannya pak......!!!
    terimakasih.....
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zakat harta menurut Islam ada ketentuannya, di antaranya harus sampai senishab dan haulnya. Jika memp uang Rp. 100.000,- maka tdk ada zakatnya tp jika mau berbagi dpt dikeluarkan sedekahnya. Jumlah yg disedekahkan terserah pemiliknya, apakah 50%, kurang dr 50% atau 100%. Yg pasti sedekahnya insya Allah dibalas oleh Allah swt, baik dngan keberkahan terhadap hartanya, hartanya akan bertambah (subur) atau diberikan balasan dlm bentuk lain seperti kesehatan dll

      Hapus
  41. Nama: Erma Y.A Rumaf.
    Nim:0130402052

    Assalamuaiaikum
    Hati hati pikiran anda bisa terganggu!!!
    saya sangat tertarik dengan artikel bapak di atas mengenai ajaran islam yang dapat dikaji dengan pendekatan logika ilmu matematika yang sederhana dan mudah dimengerti serta penjabaran yang bapak berikan sangatlah mudah diterima apalagi dilengkapi dengan contoh yang masuk akal dan reel.

    berhubung karena saya jurusan Biologi saran saya sekiranya bapak berkenan untuk membuat artikel pengintegrasian ilmu biologi dan islam,saya akan selalu menuggu materi itu :)
    wallahulmuawafiq illa akwamitthorikh
    wasalam!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya sy sdh berencana menulis sebuah artikel mengenai interkoneksi Islam dengan Biologi.
      1. Dalam biologi khususnya Embriologi dijelaskan tahapan-tahapan proses perkembangan janin dalam rahim ibu. Al-Qur'an dan hadis sebagai sumber ajaran Islam telah memberikan petunjuk mengenai perkembangan janin dimaksud, meski bukan tdk disampaikan secara spesifik sebagaimana yg diuraikan dlm Biologi. Krna memang al-Qur'an dan hadis bukan kitab ilmu pengetahuan (Biologi atau Embriologi).
      2. Melalui al-Qur'an dapat dipahami, bahwa nasab anak dihubungkan dengan ayahnya, bukan ibunya. Hal itu erat kaitannya dengan genetika, bahwa yg menentukan jenis kelamin anak adalah kromosom ayahnya (yg mempunyai kromosom heterogen, X dan Y). Jika kromosom X ayah yg membuahi kromosom ibunya ( X,X) maka anaknya akan berjenis kelamin perempuan XX. Sebaliknya, jika kromosom Y ayah yg membuahi kromosom ibu X, maka anaknya akan berjenis kelamin laki-laki XY.
      3. Kelahiran Nabi Isa as yg tanpa ayah (hanya memiliki ibu) telah menggemparkan masyarakat Yahudi di zamanya karena mustahil seorang wanita bisa hamil tanpa berhubungan biologis dengan laki-laki krna secara biologi kehamilan terjadi karena adanya pembuahan (pertemuan antara sel spermatozoa dgn ovum), padahal saat ibu Maryam (ibunda Isa belum menikah). Sehingga dianggap kehamilannya terjadi akibat hubungan terlarang. Namun dengan adanya teknologi kloning, maka kelahiran Isa as tanpa ayah, bukanlah hal aneh. Sebab melalui teknologi kloning, sel tubuh manusia yg dihilangkan inti selnya berpotensi menyamai sel sperma yg mampu membuahi ovum. Meski kelahiran nabi Isa as bukan melalui kloning, namun teknologi kloning semakin memperkuat keyakinan (iman) kita bahwa kelahiran Nabi Isa as adalah sejalan dengan sunnatullah.
      Hal ini tentunya berbeda dgn hukum memanfaatkan kloning menurut syariat Islam. Menurut hukum Islam, kloning manusia lebih banyak mudaratnya dripd maslahatnya.

      Hapus
    2. terima kasih atas penjelasan yang telah bapak berikan kepada saya.saya cukup paham dan mengerti penjelasan pada poin ke dua dan ketiga yang bapa paparkan.saya pernah membaca buku yang berjudul Heboh SPERT PART manusia yang penjelasannya kurang lebih sama seperti yang bapak jelaskan jadi saya sudah paham!!!
      saya ingin bertanya sedikit mengenai pendonoran organ tubuh manusia . Yang saya baca di buku itu, .
      apa hukum mendonorkan organ tubuh, ??
      di pandang dari segi agama. Apakah akan di mintai pertanggung jawaban bagi orang yang mendonorkan organ tubuhnya di akhirat kelak Akan di bangunkan dengan kekurangan organ tubuh , Sedangkan si penrerima donor akann di bangkitka ndengan organ tubuh ganda .
      Apakah itu tanda bahwa pendonoran itu di larang oleh islam. ???? Padahal donor itu sendiri di lakukan berdasarkan kebutuhan keberlangsungan hidup. !

      Waullahhulmuafiq illa aqhuamithariq..
      wassalam.....

      Hapus
    3. Mendonorkan salah satu organ tubuh dlm dunia kedokteran biasa disebut transplantasi organ tubuh. Dalam masalah ini ada dua pendapat ulama Islam. Pendapat pertama melarang transplantasi organ tubuh manusia baik donor dalam kondisi sehat (hidup), koma maupun telah meninggal dunia. Alasannya, bahwa org sehat mendonorkan salah satu organ tubuhnya yg vital (ginjal, jantung) maka secara medis akan sangat membahayakan keselamatan jiwa donor. Apalagi jika donor dalam kondisi koma akan mempercepat kematiannya. Sedangkan donor yg sdh meninggal dilarang dngan berpijak pd hadis Nabi saw yg melarang merusak mayat (transplantasi organ tubuh diidentikkan dgn merusak mayat).
      Namun pendapat kedua membolehkan transplantasi organ tubuh dr donor yg sdah meninggal (atas izin/persetujuan ahli waris atau wasiat donor sebelum meninggal).
      Mengenai kondisi fisik/jasmani donor saat menghadap Allah, sebenarnya ybs akan diganti oleh Allah dgn jasad lain.
      Karena itu seperti pernyataan anda bahwa memang transplantasi organ tubuh dr donor yg telah meninggal boleh saja karena organ tubuhnya tsb jika tdk dimanfaatkan untuk kemaslahatan resipien, justru akan hancur berkalang tanah (kecuali tdk hancur atas izin Allah).
      Wallahu a'lam bis shawab

      Hapus
  42. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    pak.., saya mau bertanya, tapi pertanyaan saya keluar dari materi diatas...
    Seperti yang terdapat delam al-Qur'an surah AL-FATIHAH ayat ke 5 yang artinya "hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami meminta pertolongan". pertanyaan saya, jika seandainya ada seseorang yang minta pertolongan kepada para normal untuk menyembuhkan penyankitnya, apakah orang itu telah melakukan pebuatan syirik....??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung metode penyembuhan yg dilakukan paranormalnya. Jika penyembuhannya dilakukan dgn ramuan tertentu dibacakan doa yg Islami maka boleh apalagi jika kesembuhannya diserahkan kpd Allah.
      Tetapi jika metode penyembuhannya dgn membaca doa yg tdk jelas maknanya apalagi kesembuhannya tdk dihubungkan kpd Allah maka bisa masuk kategori syirik.

      Hapus
  43. Nama : Siti R. Marasabessy
    NIM : 0130402039
    Jurusan : Biologi

    Assalamu'alaikum Wr.Wb.
    Berdesarkan penjelasan diatas bahwa memakai jilbab merupakan salah satu ibadah Gairu. yang ingin saya tanyakan, bagaimana pandangan Islam terhadap mereka yang menggunakan jilbab hanya sebatas keperluan saja ? misalanya : seperti Model mereka mempromosikan jilbab tetapi meraka hanya memakainya sebatas mempromosikan jilbab itu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terhadap pertanyaan Rahmah dpt ditelaah dr beberapa sisi.
      1. Dari sisi promosi jilbab, sang model telah berkontribusi positif mengajak wanita muslimah untuk mengenakan jilbab. Sehingga sang model mendpt dua keuntungan, keuntungan materi dan insya Allah pahala dr Allah.
      2. Dilihat dari perbandingan mudarat dlm promosi, mempromosikan jilbab lebih maslahat (bermanfaat) dripada mempromosikan pakaian yg mengumbar aurat.
      3. Namun akan lebih baik lg jika sang model memakai jilbab sebagaimana yg diperagakannya.
      4. Dalam hal seperti ini kita lbih baik ber-positive thinking

      Hapus
  44. nama : Karim Wendo
    Nim : 0130402058
    prodi : Biologi


    Assalamualaikum Wr wb

    Dari artikel bapak mengenai tiga kali dalam berwudhu ada kitanya dengan angka almaulhusna (99). pertanyaan saya adalah mengapa asmaulhusnah hanya terdiri dari 99 mengapa tidak seratus . dimana dalam hukum penilaian angka seratus merupakan anka yang paling sempurna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau anda tanyakan mengapa angka asmaul husna 99, saya tdk tahu rahasianya. Namun dr angka 99 itu memiliki keajaiban sebagaimana diulas dalam artikel ini.
      Penilaian tdk selamanya menggunakan angka 100. Misalnya penilaian prestasi belajar mahasiswa menggunakan angka 0 s/d 4 (nilai tertinggi adalah 4, bukan 100).
      Tegasnya, mengapa asmaul husna berjumlah 99 bukan 100, hanya Allah yg tahu rahasianya.

      Hapus
  45. nama : Karim Wendo
    nim: 0130402058
    Prodi Biologi/ B
    Smest : II


    Assalamualaiku Wr wb

    Terima kasi atas artikel bapak yang sudah memberikan pencerahan buat saya. akan tetapi ada satu kendala di benak saya mengenai arti matimatika yang ada kaitanya dengan agam islam. dimana kita ketahui bahwa matimatika merupakan ilmu pasti yang tidak dapat diubah, contohnya 1+1=2 sedangkan agama islam merupakan ilmu agama yang selalu mengikuti perkembangan zaman.yang memenjadi substansinya menapa ilmu agama dikaitkan dengan ilmu matiatika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud tulisan saya dalam artikel ini adalah menggunakan matematika sebagai ilmu pasti untuk menjelaskan doktrin Islam sehingga keberagamaan kita tdk hanya sekedar percaya, namun didukung jg dgn pengetahuan yg memadai. Jika wahyu pertama (Iqra, perintah membaca) dicermati dpt dipahami bhwa Islam sangat mengapreasi ilmu pengetahuan bagi umat manusia.
      Interkoneksi Islam dgn matematika ibarat menafsirkan ayat dgn pendekatan bahasa, karena ayat al-Qur'an berupa lafaz.
      Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
    2. Perlu dijelaskan jg bahwa tdk semua ajaran Islam berubah mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, matematika nilai ibadah yg mensyaratkan cara yg benar (+) dan niat yg benar pula (+). Begitu jg matematika bukan ibadah, niat salah (-) akan berakibat dosa (-) meski niatnya benar (+) sebab (-) x (+) = - demikian juga sebaliknya.
      Apalagi ajaran Islam yg bersifat asasi seperti gaibnya zat Allah, waktu kiamat, hakikat surga dan neraka, ajal dsb bersifat permanen (gaib mutlak)

      Hapus
  46. Nama : Dewi Apriyani Hitara
    Nim " 0130402042
    Jurusan : biologi


    asslamualaikum.

    ini terkait dengan ibadah sosial.
    kan tugas seorang ayah itu mencari nafkah untuk anak-anak dan istrinya, tapi ayah tersebut selalu mengeluh seperti ini " saya capeh pergi pagi pulang malam, jadi kalian (anak-anak dan istri) jangan terlalu banya maunya, pada hal anak-anak dan istrinya tidak banya meminta sesuatu yang berupa materi kepada ayah mereka tersebut, yang ini saya tanaykan apakah ayah tersebut pantas untuk mengeluh ? dan apakah ayah tersebut mnedapakan dosa atau bagaimana ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Islam mengajarkan keseimbangan dlm berbagai hal. Keseimbangan hak dan kewajiban termasuk hak dan kewajiban suami-istri dan orangtua dan anak. Dalam kasus yg anda tanyakan wajar saja jika sang ayah mengingatkan anak-anak/istrinya agar tdk terlalu banyak tuntutannya apalagi jika tuntutan di luar kemampuan si ayah. Tp si ayah bisa dianggap berdosa jika tuntutan anak-istri sesuai dgn hak mereka serta si ayah mampu memenuhi tuntutan anak istrinya.
      Anak-istri yg baik adalah bisa memahami kemampuan ayah-suaminya. Jika menuntut apalagi memaksa di luar batas kemampuan ayah-suami, maka anak telah berbuat durhaka begitu jg istri telah berbuat zalim karena al-Qur'an mengajarkan bhwa hak nafkah dan pakaian istri dr suami harus disesuaikan dgn kemampuan suami (layak). Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
  47. Nama : Hariyati Usemahu
    Nim : 0130402069
    Jurusan : biologi


    Assalamualikum Wr.Wb

    ini terkait dengan memberi sedekah, apabila seseorang memberi sedekah secara ikhlas secara otomatis kan orang tersebut sudah mendapatkan pahala, tapi suatu hari orang tersebut terajdi kesalahpahaman dengan orang yang diberi sedekah tidak sengaja orang tersebut mengunkit tentang sedekah yang pernah dia berikan kepada orang itu, yang saya tanyakan apakah orang itu di hapus pahala dan diganti dengan dosa atau seperti apa ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika si pemberi sedekah lakukan hal itu tanpa sengaja (kemudian meminta maaf) maka insya Allah pahala sedekahnya tdk akan dihapus.
      Karena itulah mnurut hadis, bahwa sedekah yg diserahkan secara rahasia (tanpa diketahui yg penerima) memiliki nilai yg lbh tinggi dibandingkan dgn sedekah langsung (diketahui penerima).
      Hal itu menunjukkan bahwa menjaga perasan orang lain (orang yg telah dibantu) merupakan akhlak mulia, sebab biasanya yg membantu suka menyakiti hati org yg dibantunya

      Hapus
  48. Nama : Ida Farida Alkatiri
    Nim : 0130402072
    Jurusan : biologi


    Assalamualaikum

    saya sangat tertarik dengan artikel yang pak buat , tapi ada sebuah kendala buat saya ini terkait denagn ibadah ghairu, apabila seorang wanita dia memakai jilbab untuk menutp aurat tetapi busana yang di kenakan dengan dengan jilbab tersebut sagan pres sampai-sampai bentuk tubuhnya bisa digambarkan oleh orang yang melihatnya, jadi menurut dalam sudut pandang islam wanita terhadapa wanita tersebut seperti apa ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut Islam yg menjdi tujuan utama mengenakan jilbab adalah menutup aurat (bukan sembarang jilbab). Menurut salah satu hadis, Nabi saw menginformasikan bahwa di akhir zaman nanti akan muncul para wanita yg berpakain tetapi hakekatnya telanjang. Di antaranya karena pakaiannya ketat atau transparan

      Hapus
  49. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Terkait dengan artikel di atas yaitu tentang ibadah mahda ( ibadah kusus ), yaitu ibadah yang tatacara pelaksanaannya telah di atur secara jelas dan rinci ( khusus ). Nah yang menjadi pertanyaan saya di sini adalah, bagaimana jika seseorang mau melaksanakan shalat namun dia tidak mengetahui dimana letak arah kiblatnya, meskipun dia sudah berusaha dan berijtihad untuk mencari arah kiblat tetapi tidak ada satu arahpun dari beberapa arah yang lebih kuat untuk di jadikan patokan arah kiblat. Apakah dia boleh shalat menghadap kemena saja.......???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu syarat sah shalat adalah menghadap arah kiblat (bukan menghadap wujud/zat kiblat). Untuk mengetahui arah dibutuhkan pengetahuan atau alat. Jika seseorang sudah berusaha dan berijtihad mencari arah kiblat lalu dia shalat dgn arah kiblat berdasarkan ijtihadnya, maka shalatnya sah.

      Hapus
    2. tapi bagaimana jika seandainya setelah dia selesai shalat, lalu tiba2 ada yang memberitahukannya bahwa kiblat yang dia hadapkan adalah salah.., apakah dia harus shalat ulang ? ataukah tidak usah.....??

      Hapus
  50. Nama :Bai Nuruli
    Nim :0130402037
    Prodi :pendidikan biologi B

    Assalamualaikum..., WR....,WB
    Dalam artikel yang bapak tulis di atas,
    saya sependapat dengan bapak bahwa matematika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan bisa digunakan sebagai pendekatan beberapa doktrin dalam ajaran islam.....,,,
    Nah yang menjadi pertanyaan saya disini adalah,bagaimana keterkaitan antara hubungan ilmu pengetahuan islam /analisis beberpa doktrin dlam ajaran islam dengan pendekatan matematika?
    wasalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keterkaitan antara doktrin Islam dengan pendekatan matematika di antaranya, perhitungan zakat, pembagian harta warisan, penentuan arah kiblat dlm ilmu falak menggunakan trigonometri, geometri dimensi tiga, matematika ikhlas, matematika balasan zakat/sedekah, matematika nilai ibadah, dsb

      Hapus
  51. NAMA : NURYANA
    NIM :0130402040
    JURUSAN : PEND. BIOLOGI (B)
    SEMESTER : II ( DUA)
    Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatu.....
    terkait dengan artikel yang pak buat diatas mengenai integrasi matematika dan islam,,,, yang saya tanyakan yaitu,,,,,, apakah ada pengaruh mengenai integrasi islam dan sains terhadap matematika,, jika ada tolong di jelaskan, jika tidak ada alasannya apa..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan pendekatan matematika dlm memahami ajaran Islam berpengaruh positif terhadap para ilmuawan matematika. Maksudnya, yg paham matematika akan lebih menambah keyakinannya terhadap kebenaran Islam melalui matematika tsb.
      Namun tdk ada manfaatnya bg org yg tdak paham matematika. Begitu jg org yg paham matematika tp tdk menghubungkannya dgn doktrin dalam Islam. Baginya matematika hanya sekedar angka atau simbol yg tak ada kaitannya dgn agama.
      Wallahu a'lam

      Hapus
  52. NAMA : MULIATI
    NIM : 0130402043
    JURUSAN : PEND. BIOLOGI (B)
    SEMESTER : II (dua)

    Assalamua'laikum Warahamatullahi Wabarakatu........
    Bagaimana hubungan integrasi antara islam dengan sains......?

    BalasHapus
  53. Nama : Rugaya Assel
    Nim : 013042073
    jurusan : pend. Biologi (B)
    Semester : II (dua)

    Tentang syarat dan nilai amal ibadah secara istila ibadah ialah segala aktivitas yang dfilakukan untuk mencapai tujuan, memperoleh pahala dan ridho Allah SWT.
    yang ingin saya tanyakan kadang sekilas terlintas dalam benak saat melangkah sholat sekalipun tidak punya niat untuk riya tapi ada orang yang memuji bagaiman caranya untuk menghilangkan rasa bangga ketika dipuji yang mengkhawatirkan akan timbul rasa sombong dan riyah...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika hati merasa kuatir pujian org lain itu akan menjerumuskan kpd rasa sombong dn riya maka berarti hati nurani berada dlm kondisi baik, shingga snantiasa memberikan warning adanya bahaya di balik pujian tsb.
      Solusi untuk menghindari rasa sombong dan riya di balik pujian itu adalah beristigfar. Serta memposisikan pujian org tsb datang dr Allah sebagai ujian dan koreksi terhdp diri sendiri.
      Harus ditanamkan dlm hati bhwa segala pujian adalah berasal dari dan milik Allah. Hanya Allah yg pantas sombong

      Hapus
  54. NAMA :Aslamia kelian
    Nim :0130402062
    Jurusan:Pendidikan biologi {B}
    semester :dua

    Assalamu'alaikum Wr Wb.
    Terkait dengan artikel yang bapak buat tentang mengapa wudhu di syareatkan sebanyak 3x.
    dimana wudhu itu untuk mensucikan anggota tubuh yang dalam hal mensucikan diri dari dosa yang di lakukan oleh anggota tubuh tersebut.padahal disisi lain wudhu itu juga mempunyai keistimewaan dimana dapat menghilangkan rasa amarah dan juga kegalauan hati,selain itu dapat menbuka pori2 pada wajah menghilangkan kotoran pada wajah.bagaimana menurut pandangan bapak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya wudu bukan saja memberikan kotoran dosa-dosa kecil (kotoran maknawi) yg dilakukan anggota-anggota wudu, namun jg bermanfaat membersihkan kotoran-kotoran fisik, serta menetralisir rasa amarah.
      Ada buku yg khusus membahas manfaat wudu berdasarkan kajian medis

      Hapus
  55. Nama : Wanarmi
    NIM : 0130402036
    jURUSAN : Pend. Biologi (B)
    Semester : II (Dua)

    Menutup aurat
    9kewajiban memakai jilbab) termasuk ibadah ghairu mahdah karena dijelaskan didalam al-qur'an dan hadits. yang saya tanyakan yaitu menutup Aurat itu tercantum dalam surah dan ayat berapa.....?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kewajiban menutup aurat dijelaskan dalam QS al-Nur; 30-31.
      قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
      وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

      Hapus
  56. Nama : Hajija kliwalaga
    Nim :0130402057
    Jurusan :pend. biologi (B)
    Semester : II (dua)

    Seperti yang dijelaskan dalam Al-qur'an dan al-hadits bahwa ketentuan menutup aurat itu adalah hukumnya wajib bagi setiap umat muslim yang hidup didunia ,,
    yang menjadi pertanyaan saya adalah mengapa sehingga sebagian saja yang menutup auratnya sedangkan yang lainnya tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika yg anda tanyakan sebagian saja manusia yg menutup aurat sedangkan yg lainnya tdk, maka jawabannya adalah karena manusia memiliki perbedaan dalam merespon suatu kewajiban, baik kewajiban agama maupun kewajiban terhadap negara.
      Begitu jg umat Islam, tdk semua taat menutup auratnya. Penyebab utamanya adalah keimanan ybs.
      Apalagi kompensasi terhadap ketaatan beragama tsb umumnya bersifat abstrak shingga bg org yg rendah imannya, tak akan ditaati

      Hapus
  57. Saya sependapat bahwa menutup aurat itu wajib hukum bagi seorang muslim, tetapi sering kita jumpai kaum wanita yang mengenakan jilbab tapi lalai dalam melaksankan Shalat.
    Berdosakah jika seorang muslim yang mengenakan jilbab namun ia lalai dalam Shalat? Mohon penjelasannya

    Nama; Mochtamar Rumakur
    NPM; 201214148
    Prodi; pendididkan kimia
    kelas; B (47)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada dasarnya Al Qur'an menghendaki umat Islam masuk dlm Islam secara utuh, bukan sebagian-sebagian. Karena itu meski berjilbab namun akan berdosa jika lalai shalat. Dia berdosa karena lalai shalat

      Hapus
  58. nama :minarty bahar
    nim :0130402047
    jurusan: p.biologi [b]

    bagaimanakah pandangan islam terhadap orang yang enggan mengeluarkan zakat,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut Islam, org yg enggan bayar zakat (padahal dia kaya) maka akan mendapat siksaan dunia akherat. Di dunia hartanya bisa jadi jumlahnya banyak tp tdk berkah bahkan bisa jd jatuh miskin, dibenci oleh sesama manusia dan jauh dr malaikat serta jauh dr surga (dekat ke surga).

      Hapus
  59. Nama : Rafia Sareat
    Nim :0130402041
    Jurusan : Pend. Biologi (B)
    Semester : II (Dua)

    Assalmu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu...............?
    Mengapa sesudah kita wudhu tidak diperbolehkan makan dan minum?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikuatirkan ada sisa-sisa makanan yg terselip dlm gigi shingga tertelan saat shalat padahal hal itu bisa membatalkan shalat.
      Jadi sebagai tindakan preventif dr hal-hal yg membatalkan shalat. Di samping itu makanan dan minuman yg dikonsumsinya bisa jd ada yg berbau, shingga bs mengganggu konsentrasi shalat terutama jika shalat berjamaah

      Hapus
  60. Assalamu'alaikum.........
    saya sependapat dengan bapak bahwa dalam ajaran islam kita di wajibkan untuk mengeluarkan sebagian harta kita kepada fakir miskin.anak yatim maupun mereka yang membutuhkan .saya pernah membaca sebuah buku dengan judul tasawuf dalam islam didalamnya menjelaskan bahwa didalam hartanya orang kaya terdapat beberapa persen hartanya orang miskin. seandainya suatu hari kemudian hak itu dituntut tetapi tidak dibrikan dengan cara yang baik maka bisakah hak itu diperoleh dengan cara yang lain misalnya mencuri demi memenuhi kebutuhan hidupnya simiskin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari sisi niatnya tampaknya baik namun dari caranya (mencuri) tetap haram (tdk baik).
      Islam memberikan solusi yakni meminta kpd pihak berwenang (pemerintah) yg memaksa org kaya tsb untuk membayar zakat hartanya.
      Jelasnya, bhwa mencuri meski untuk membantu org miskin tetap sebagai suatu kejahatan

      Hapus
  61. Nama : novita solissa
    npm: 201214108
    prodi : kimia
    kelas : 47 B pagi kimia wara

    dalam ajaran islam kita diwajibkan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan seseorang yang kemudian meninggalkan puasa pada bulan ini akan mendapatkan dosa kecuali dalm keadaan tertentu misalnya seorang perempuan yang sedang haid dan dapat menggantikan pada bulan-bulan yang lain. apakah ada hadis atau firman yang menjelaskan tentang hal ini. karena seseorang yang sedang haid dan meninggtalkan puasanya bukan berdasarkan keinginannya tetapi itu adalah anugerah dari Allah SWT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lihat QS al-Baqarah: 184-185 yg menjelaskan keringanan tdk berpuasa bagi org yg sedang sakit, bepergian dan tdk sanggup berpuasa. Bg yg sakit dan bepergian harus diganti di bulan lain di luar Ramadan.
      Yg lbh khusus menjelaskan mengqada puasa Ramadan yg ditinggalkan krna haid adalah hadis Nabi saw.

      Hapus
  62. NAMA:MIRANTI JIHIU
    NIM:0130402064
    JURUSAN:BIOLOGI (B SMT II)

    disini saya sependapat dengan bapak bahwa islam adalah agama yang di turunkan kepada umat manusia dalam segala ruang dan waktu atau kondisi ,karena islam memiliki nilai yang universal jadi disini saya mengambil kesimpulan dari pembahasan di atas bahwa islam harus di yakini dan dipercayai bagi umat islam

    BalasHapus
  63. NAMA : RIFKA TELLA
    NIM : 0130402059
    JURUSAN : BIOLOGI (B)

    Assalamualaikum
    mengenai artikel bapak saya ingin mengkritisi bagian tata cara pelaksanaan ibadah yang mana terbagi atas dua yaitu ibadah mahdah dan ibadah ghairu mahdah atau ibadah yg tata cara tidak ditentukan secara mutlak,jadi menurut saya menutup aurat seharusnya masuk dalam point pertama yaitu ibadah mahdah karena menurut saya menurut saya menutp aurat itu wajib dan mutlak'mengapa saya berkata demikian berdasarkan realita yang kita lihat wanita sekarang menutup aurat tidak sesuai dengan syariat islam ada yang memakai pakaian yang ketat kainnya tipis bahkan tembus pandang sehingga tampak lekukan tubuhnya dan itu namanya bukan menutup tapi sekedar membungkus....!!!!!!
    bapak sebagai orang yang lebih paham tentang agama saya minta sedikit tips bagaimaana berpacaran yang baik(membentengi diri)agar tidak terjjerumus pada perbuatan dosa/zina!!!
    wasalam .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg menentukan suatu aktivitas sebagai ibadah mahdah atau bukan didasarkan kpd akal melainkan didasarkan kpd nash al-Qur'an dan atau hadis. Dalam hal ini al-Qur'an dan hadis hanya memerintah mukmin dan mukminat menutup aurat namun tdk ada ayat atau hadis yg menjelaskan mode, kualitas pakaian untuk menutup aurat tsb. Krna Islam bukan agama yg mengekang kreativitas manusia, sebab mode pakaian bisa berbeda dgn budaya masing-masing daerah. Yg menjadi standar adalah pakaian tsb menutup aurat, yaitu tidak ketat (tidak memperlihatkan lekuk tubuh), tidak transparan, serta tdk merangsang.
      Pacaran yg baik mudah diucapkan tp sulit diwujudkan. Makanya Islam mengajarkan tentang khitbah, bukan pacaran. Khitbah adalah meminang seorang perempuan sebagai calon istri (pendekatan yg serius dngan cara yg sopan, Islami) bukan melalui pacaran yg kelewat batas, yg cenderung melanggar norma.

      Hapus
    2. Bg org yg mau aman dr perbuatan terlarang dlm berpacaran, maka salah satu caranya adalah memilih pacar yg saleh/salehah. Namun harus kedua-duanya sama-sama komitmen untuk pacaran dengan menjaga diri, menjaga batas-batas yg diajarkan Islam.
      Kalau hanya salah satu yg saleh atau salehah maka agak sulit menghindari perbuatan terlarang.
      Krna itu kembali kpd diri masing-masing orang. Pengawasan org tua terbatas oleh tempat. Namun jika ybs meyakini, menyadari adanya pengawasan CCTV dr Allah terhadap semua aktivitas manusia, maka ybs akan berusaha menghindari larangan Allah meski tdk ada org lain yg melihatnya.
      Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
  64. Nama : Raehani Pattilouw
    Npm : 201214131
    Kelas : B-47(Pagi)
    Produ : Pend. Kimia
    Semester : IV (Empat)

    Islam mengajarkan bahwa mengerjakan Shalat tepat pada waktunya itu pahalanya lebih besar. pada waktu Shalat Magrib itu waktunya sangat singkat. jika seseorang dalam perjalanan sehingga dia tidak melaksanakan Sholat Magrib tepat pada waktunya. kemudian setelah dia tiba dirumahnya waktu Shalat Magrib sudah selesai. tetapi karena ia tidak mau lalai dalam Sholat Magrib maka ia tetap melaksanakannya. apakah pahalanya sama dengan orang yang melakukan Shalat Magrib tepat pada waktunya? mohon penjelasannya..!!



    BalasHapus
    Balasan
    1. Idealnya memang bisa shalat di awal waktu. Namun kondisi setiap org sangatlah berbeda-beda dlm setiap waktu. Bisa jd ybs selalu shalat di awal/tepat waktu namun ada kondisi tertentu sehingga dia tdk bisa shalat di awal/tepat waktu misalnya dalam perjalanan (macet) sehingga tiba di tempat tujuan telah keluar dr waktu shalat (magrib misalnya).
      Masalah yg anda tanyakan dpt ditelaah dr tiga kondisi. Jika perjalanannya itu dgn menempuh jarah jauh maka ybs telah termasuk musafir sehingga shalat magribnya bisa dijamak dgn shalat isya. Tetapi jika dia bepergian bukan dlm kategori safar (musafir) maka bisa diantisipasi dgn singgah di masjid yg terdekat (jika menggunakan kendaraan sendiri). Namun jika menggunakan kendaraan umum yg hanya berhenti/menurunkan penumpang di terminal sementara sngat sulit melanjutkan perjalanan jika turun di tengah perjalanan maka shalat magribnya terpaksa dilakukan di waktu isya. Meski sdh keluar waktu namun ada ulama yg menganjurkan lebih baik shalat magrib drpd tdk shalat magrib sama sekali.
      Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
  65. Nama : Syarfiah Namakule
    NIM : 201214145
    prodi : pendidikan kimia
    kelas : B 47 (pagi)
    Semester : IV(empat)

    Saya sangat setuju dengan artikel yang bapak tulis di atas tentang integrasi islam dan matematika terutama pada bagian syarat dan nilai amal,yaitu suatu perbuatan baik bisa di kategorikan sebagai ibadah jika memenuhi minimal dua syarat secara komulatif,yakni cara hrus benar dan niatnya juga benar.Hal itu bisa digunakan kedalam pendekatan perkalian dalam matematika,yaitu Ibadah : caranya benar (+) x niatnya benar (+) = + (pahala atau di Ridhoi Allah). yaitu dilakukan sesuai syarat dan rukunnya serta niatnya karena Allah. Bagaimana jika seseorang melakukan Sholat niatnya sudah benar namun didalam shalatnya dia melakukan kekeliruan/kesalahan. apakah Shalatnya diterima atau tidak? Mohon penjelasannya..!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut hadis Nabi saw bahwa Allah tdk akan mencatat sebagai dosa terhadap perbuatan salah yg dilakukan karena keliru, Rufi'a 'an ummati min tsalatsin: al-khatha'u wan nisyan wa ma stukrihu 'alaih (tdk ditulis dosa dr perbuatan terlarang karena salah satu dr tiga sebab: kekeliruan, kelupaan atau perbuatan yg dipaksakan untuk dilakukan).

      Hapus
  66. Nama : Nurjana Badalo
    Nim 0130402038
    Jurusan : P. BIOLOGI
    Semester : ( II )Dua


    assala'mualaikum...
    terkait dengan artikel yang bapak buat tentang menutup aurat..
    pertanyaan saya yaitu menurut pandangan bapak itu seperti apa???orang yg memakai jilbab hanya karna pekerjaan yang ia lakoni tetapi di luar pekerjaanya ia melepaskan jilbabnya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idealnya setiap muslimah (terutama yg sdh dewasa) selalu mengenakan jilbab baik saat beraktivitas (bekerja) maupun di luar profesi yg ditekuninya.
      Jelasnya, ybs akan lebih baik jika mengenakan jilbab saat bekerja maupun di luar pekerjaannya. Al-Qur'an menuntut umat Islam melaksanakan ajaran agamanya secara utuh dalam setiap ruang dan waktu

      Hapus
  67. Nama; Milda Umaternate
    NIM. 201214119
    Prodi. pendidikan kimia
    Kelas. 47 (Pagi)
    Assalamu'Alaikumsaya sangat setuju dengan artikel yang bapak buat karena bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
    Namun ada sebuah permasalahan yang muncul dibenak saya adalah
    Bagaimana kedudukan niat dalam puasa dan kedudukan niat dalam Shalat?


    BalasHapus
    Balasan
    1. Niat memegang peranan penting dlm setiap ibadah, baik ibadan mahdah maupun ibadah gairu mahdah. Karena itu shalat dan puasa tdk akan sah jika tdk disertai niat. Kedudukan niat shalat pada saat/menjelang takbiratul ihram. Sedangkan kedudukan niat puasa Ramadan sbelum imsak (terbit fajar siddiq). Adapun niat puasa sunat bisa dilakukan di pagi hari dgn mengacu kpd sunnah Nabi saw

      Hapus
  68. Nama Jubeda Rumdaul
    NIM. 201214138
    prodi. pendidikan kimia
    kelas. B 47 (pagi)
    Assalamu'Alaikum.
    Saya sangat bersyukur dengan apa yang bapak tuliskan dalam artikel ini karena bisa menambah pemahaman saya tentang menutup aurat, Menutup aurat merupakan suatu kewajiban, tetapi banyak wanita muslim yang menjadikan alasan saya belum siap mengenakan jilbab karena hati saya masih kotor katanya. yang menjadi permasalahan bagi saya adalah apakah memakai jilbab itu harus di tandai dengan persipan? Mohon penjelasannya pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Mengenakan jilbab bagi wanita muslimah yg belum terbiasa memang butuh persiapan mental. Namun hal itu lebih disebabkan oleh kurang percaya diri yg bersangkutan saja. Memulai sesuatu yg baik memang agak berat, namun jika ada kemauan besar untuk melakukan yg baik itu maka insya Allah bisa dilakukan. Dalam hal ini perlu memaksa diri (pd awalnya) dan lama kelamaan akan menjadi terbiasa.
      Mengenakan jilbab tdk bisa menunggu hati bersih, karena sebenarnya yg menghambat ybs adalah godaan setan dan hawa nafsu yg cenderung kpd yg tdk baik.

      Hapus
  69. Assalamu'Alaikum.
    Saya sependapat dengan bapak bahwa suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang sifatnya Ibadah jika niatnya benar tapi caranya salah maka hasilnyapun salah.
    Namun jika dikutip dari salah satu Hadis Rasulullah Saw yang artinya" perbuatan manusia tergantung daripada niatnya"
    Nah, dari Hadis ini kita bisa mengetahui bahwa apapun yang dilakukan oleh seseorang itu tergantung niatnya. seseorang yang melakuakan suatu perbuatan sifatnya Ibadah jika niatnya benar tapi caranya salah maka saya pikir itu manusiawi, yang namanya manusia pasti punya sifat khilaf.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara yg salah karena tdk tahu, khilaf memang dimaafkan. Namun yg saya maksudkan dgn aktivitas yg caranya salah adalah menyalahi apa yg ditentukan syariat. Jika tdk tahu, maka harus dipelajari. Karena itu meski niatnya benar tp jika caranya salah (tdk sesuai syariat), maka aktivitasnya tsb tdk dinilai sbagai ibadah.
      Amalan yg salah karena khilaf berbeda dgn salah krena menyalahi tata cara yg diatur dlm syariat (diharamkan Islam).
      Amalan salah karena khilaf, lupa seperti shalat dilakukan sesuai tata cara yg dicontohkan oleh Nabi saw tp tiba-tiba ybs lupa sehingga shalat magrib dilakukan jd 4 rakaat. Salah dlm hal ini dimaafkan (tetap sah shalatnya). Islam tdk mengharamkan manusia lupa, krena lupa itu manusiawi.
      Tetapi jika mencuri sandal orang lain untuk dipakai ke masjid adalah salah karena Islam mengharamkan mencuri.
      Karena itu hadis niat tdk bisa digunakan untuk menghalalkan apa yg diharamkan dlm Islam

      Hapus
  70. Nama : Nur Arfa Aprilia Karepesina
    Npm ; 201214124
    Kelas : B-47( pagi )
    Prody : Kimia
    Semester ; IV ( Empat )

    Assalamualaikum wr...wb

    Bulan Rajab jatuh pada tanggal 1 mei 2014.

    - barang siapa puasa 1 hari maka seperti laksana puasa 1 tahun
    - barang siapa puasa 7 hari maka di tutup pintu-pintu neraka jahanam
    - barang siapa puasa 8 hari maka di buka pintu delapan surga
    - barang siapa puasa 10 hari maka akan di kabulkan segala permintaannya, dan
    - barang siapa yang mengingatkan ke sesama tentang ini maka seakan ibadah 8 tahun.

    yang menjadi pertanyaan saya adalah
    apakah pernyatan di atas benar adanya atau tidak?????
    mohon penjelasannya pak????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika pernyataan di atas berasal dari hadis Nabi saw maka harus diteliti kualitas para perawi hadis tsb. Jika kualitas para perawinya sahih, maka harus diteliti lg kualitas matan (pernyataan).
      Pernyataan di atas memang banyak disampaikan dlm berbagai ceramah agama.
      Saya sendiri belum tahu pasti apa hadisnya sahih atau tdk.
      Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
  71. Nama : AKBAR TEHUAYO
    NIM : 0130402066
    FAK/JUR : TARBIYAH/P. BIOLOGI (B)
    Semester : II (dua)


    Assalamualaikum wr.wb,,,

    Terkait dengan materi yang bapak sudah jelaskan, di sini saya ingin tanyakan, Mengapa bapak bisa mengatakan bahwa semua hewan yang ada di dunia semuanya adalah islam, termasuk anjing dan babi, sedangkan yang kita ketahui bahwa kedua hewan tersebut adalah hewan yang di haramkan oleh agama islam dan mengapa anjing dan babi bisa di haramkan oleh agama islam, sedangkan kedua hewan tersebut juga merupakan makhluk ciptaan Allah. Sebenarnya ada apa dengan kedua hewan tersebut??? Jelaskan !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua makhluk (ciptaan) Allah dianggap muslim karena mereka semua tunduk, patuh kpd Allah. Menurut al-Qur'an: yusabbihu lahu ma fis samawati wal ardli (telah bertasbih kepda Allah segala apa yg ada di langit dan di bumi). Sedangkan manusia tdk semua muslim krna realitasnya tdk semua manusia tunduk dan patuh kepda Allah. Jadi, yg dimaksud muslim di sini adalah sikap ketaatan dan ketundukkan semua binatang kepda Allah. Meski mereka binatang namun mereka selalu patuh kpd ketentuan Allah atas diri mereka.
      Namun demikian umat Islam diharamkan memakan kedua binatang tersebut sebagai bentuk ujian keimanan. Seperti halnya Tuhan menciptakan setan dan hawa nafsu adalah untuk menguji keimanan dan menentukan kualitas iman dan amal shaleh seseorang yg mengaku beriman kpd Allah.
      Bukankan seseorang akan naik tingkat setelah lulus ujian? Demikian pula dengan kualitas iman dan takwa seorng muslim akan meningkat setelah lulus dr ujian. Larangan mengkonsumsi kedua binatang tsb adalah bagian dr ujian dimaksud.

      Hapus
  72. Nama : Sartikawati
    Npm ; 201214174
    Kelas : B-45 (sore)
    Prodi : Matematika
    Semester : IV
    Assalamualaikum Wr. Wb,,,

    maaf pak, saya mau bertanya,
    jika pada saat sholat jumat, kita datang pada saat seorang khotib sudah menjelang akhir khotbahnya atau bahkan saat khotbahnya sudah berakhir. Apakah pahala sholat jumat kita akan berkurang?
    Mohon penjelasannya pak,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Khutbah jumat disetarakan dgn 2 rakaat shalat zuhur. Karena itu shalat jumat hanya 2 rakaat. Masalahnya adalah bagaimana dgn org yg terlambat dtg di akhir khutbah kedua atau khutbah jumat sdh selesai. Apakah pahala shalat jumatnya berkurang?
      Menurut pendpt sy pahalanya pasti berbeda dgn pahala yg mengikuti khutbah jumat secara sempurna. Brapa perbedaan pahalanya, hanya Allah yg tahu.

      Hapus
  73. nama ; Sunarti Liambana
    Nim : 0130402054
    jurusan dan semester : Biologi B / II



    Assalamualaikum
    ada sebuah kendalan yang saya dapatkan terkait dengan pembahasan tentang Ibadah Syakhsiyah (ibadah individual) dimana pahala dan manfaatnya untuk kita sendiri,,yang ingin saya tanyakan manfaat yang di maksud dalam ibadah individu itu apa ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manfaat ibadah individual yg dimaksud adalah pahala (manfaat akherat) hanya dinikmati org yg mendirikan shalat itu sendiri. Manfaat lain adalah mendapatkan ketenangan batin juga hanya dirasakan oleh ybs, orang lain tdk akan mendapatkan pahala dr shalatnya. Begitu juga manfaat ketenangan batin yg dirasakan orang yg mendirikan shalat.
      Berbeda dgn ibadah ijtima'iyah manfaatnya selain dirasakan pelaku ibadah itu sendiri, juga dirasakan manfaatnya oleh orang lain/masyarakat seperti zakat, sedekah, menuntut ilmu, bekerja mencari nafkah.

      Hapus
  74. Assalamualaikum
    Tulisan yang membuat kita semakin sadar akan suatu sifat yang terkadang muncul dari dalam diri kita, dan semoga menjadi manfaat dan motivasi bagi setiap orang yang membaca isi artikel ini .
    saya sependapat dengan bapak yang telah mengambil ilmu matematika sebagai salah satu pendekatan dalam menjelaskan beberapa doktrin ajaran islam . sehingga, saya dapat menyimpulkan dari isi artikel bapak bahwa sebenarnya (+) positif dalam kehidupan sehari-hari tidak selamanya benar.
    berdasarkan isi artikel bapak, yang saya baca bahwa dalam usia 17 tahun jiwa seseorang terganggu atau tidak sehat maka yang bersangkutan dianggap tidak cakap hukum.hukum apa yang di maksud pak??!
    mohon penjelasannya




    9

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cakap hukum merupakan istilah dlm ilmu hukum positif. Dlm hukum Islam dikenal dgn mukallaf yakni orang yg layak dibebani tanggungjawab hukum terhadap perbuatan/ucapannya. Orang gila meski sdh berumur di atas 17 tahun dianggap tdk cakap hukum sebab ybs tdk sehat akalnya. Padahal salah satu indikator orang yg cakap hukum (mukallaf) adalah sehat akalnya.

      Hapus
  75. NAMA: Fiska Sri Wahyuni Tomsio
    JURUSAN: Matematika
    KELAS: 45 B sore
    SEMESTER: 4

    pak saya mau tanya misalnya seorang suami tidak nafkahi istrinya selama setahun itu ap hukumnya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu kewajiban suami terhadap istri adalah memberikan nafkah baik nafkah materi maupun nafkah batin. Karena itu suami dianggap berdosa (haram hukumnya) jika tidak memberikan nafkah kepada istrinya apalagi sampai setahun. Sikap suami tsb bisa dimaafkan jika istri redla lantaran suaminya belum mampu, sedang sakit keras sehingga tdk bisa mencari nafkah.

      Hapus
    2. ok makasih pak atas jawaban bapak.....

      Hapus
  76. Nama Hanifa Wabula
    Prodi. pendidikan Kimia
    Kelas. B 37 (pagi)
    smstr. IV
    Assalamu'alaikum...
    Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa Shalat dan puasa merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan. wajib merupakan sesuatu yang bila dikerjakan mendapat pahala dan ditinggalakan mendapatkan dosa. Bagaimana jika seseorang berpuasa pada bulan ramadhan namun ia tidak melaksanakan Shalat? Mohon penjelasannya pak.!

    BalasHapus
  77. NAMA: Marlita Kelilaw
    JURUSAN: Matematika
    KELAS: 45 B sore
    SEMESTER: 4

    pak saya mau tanya kenapa di dalam islam positif kali positif hasilnya tetap positif dan mustahil,kalau positif kali positif hasilnya negatif. tetapi kenapa dalam pelajaran matematika positif kali positif hasilnya negatif....???? tolong bapak jelaskan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut hukum Islam, suatu aktivitas diklasifikasikan sebagai IBADAH jika caranya benar (+) dan niatnya juga benar (+) shingga hasilnya adalah positif (+). Dalam matematika juga mengajarkan bahwa positif (+) dikali positif (+) akan menghasilkan positif (+). Tidak ada dalam matematika yg menyatakan positif (+) dikali positif (+) akan menghasilkan negatif (-).
      Kalau anda menanyakan kenapa dalam pelajaran matematika positif kali positif hasilnya negatif? Terus terang saya tdk bisa jawab karena saya hanya tahu positif (+) dikali positif (+) akan menghasilkan positif (+) dan belum tahu jika terjadi sebaliknya.

      Hapus
  78. Nama; Nurima Letetuni
    Prodi; pendidikan kimia
    Kelas; B 47
    Smstr; IV
    Menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim adalah suatu kewajiban. bagaiman jika seseorang mengenakan jilbab namun tidak sesuai dengan Hadis Rasulullah Saw. maksudnya adalah sampai-sampai wajah dan telapak tangannya pun ditutup. mohon penjelasannya pak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengenakan cadar (penutup wajah) memang ada dalam hadis. Jadi tdk benar jilbab tsb tdk sesuai dgn hadis Rasulullah saw.
      Bagi muslimah yg mengenakan cadar dan menutup telapak tangannya karena ingin menjaga dirinya dari fitnah justru itu lebih baik bg ybs.
      Karena itu tdk usah dipermasalahkan. Yg jadi masalah jika cara berpakaian seperti dipaksakan kpd wanita muslimah yg lain yang telah mengenakan jilbab yg Islami.
      Ajaran Islam itu fleksibel, dalam berbusana pun memberikan tawaran/alternatif pilihan. Yg terpenting adalah menutup aurat.

      Hapus
  79. Nama : Yusra Anjani latulumamina
    Jurusan: Matematika
    Kelas 45 B sore
    Semester: 4

    ass...
    pak saya mau tanya kalau seorang perempuan hamil dan perempuan tersebut mau nikah dalam keadaan hamil apakah boleh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perempuan yg hamil ada dua jenis: kehamilan dalam perkawinan sah dan kehamilan di luar nikah. Bagi perempuan yg hamil dgn suaminya yg sah kemudian diceraikan atau ditinggal mati oleh suaminya, maka perempuan tsb tdk bisa menikah sebelum selesai masa idahnya. Masa idah perempuan hamil yg diceraikan adalah sampai melahirkan janinnya. Masa idah perempuan hamil yg ditinggal mati suaminya menurut ulama adalah setelah 4 bulan 10 hari (jika sebelum 4 bulan 10 hari dari kematian suaminya, dia sudah melahirkan janinnya) atau setelah melahirkan janinnya (jika setelah 4 bulan 10 hari pasca kematian suaminya, dia belum melahirkan janinnya).

      Sedangkan perempuan yg hamil di luar nikah diperselisihkan para ulama. Ada ulama yg membolehkan perempuan hamil di luar nikah melangsungkan pernikahan sebelum janinnya lahir sebab perempuan tsb tdk memiliki masa iddah (masa iddah hanya bagi perempuan yg hamil dalam pernikahan sah).
      Namun ulama yg lain melarang pernikahan bagi perempuan hamil di luar nikah sebab dikuatirkan hal tsb akan menjadi preseden buruk terhadap pengendalian maraknya pergaulan bebas. Dalam kasus ini memang rumit sebab kehamilan di luar nikah itu sendiri merupakan akibat dari perbuatan terlarang dalam Islam. Sehingga tindak lanjut penyelesaiannya pun menimbulkan masalah yg rumit.

      Hapus
  80. nama : fitriana hulihulis
    kelas : 45 B sore
    jurusan : matematika
    semester : 4

    ass...
    saya mau bertanya jika kita orang miskin yg tidak punya ap" dan ingin sekali berjakat tapi tidak punya ap" dan yang harus kita perbuat itu ap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ajaran Islam sangat fleksibel shingga bisa diamalkan oleh semua kalangan, baik orang kaya maupun orang miskin, baik terpelajar maupun orang awam.
      Apa yg anda tanyakan pernah ditanyakan oleh sebagian sahabat yg tergolong kurang mampu secara ekonomi kepada Nabi saw. Mereka merasa iri terhadap amal kebaikan yg dilakukan oleh para sahabat yg mampu secara ekonomi, padahal mereka (yg kurang mampu itu) ingin memperoleh pahala seperti yg diraih orang-orang mampu tsb. Maka Nabi saw memberikan solusi, yakni membaca tasbih sebanyak 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 33 kali, dan wa la haula wala quwwata illa billah, yang menurut Nabi saw pahalanya setara dgn pahala sedekah.

      Di samping itu org miskin dapat bersedekah dgn tenaganya misalnya membantu orang yg membutuhkan tenaganya, bahkan menurut Nabi saw menyingkirkan ranting kayu di pinggir jalan adalah sedekah, senyum kepada orang lain adalah sedekah.
      Jadi Islam mengajarkan banyak cara dalam bersedekah, disesuaikan dgn kemampuan masing-masing orang. Orang yg berilmu bisa bersedekah dgn ilmunya, dsb

      Hapus
  81. nama; nyai ismail
    jurusan; matematika
    kelas; 45 b sore
    semester;4

    pak saya mau tanya pak kaitannya islam dengan maatematika itu seperti ap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawaban pertanyaan anda sebenarnya telah ada dalam artikel "Interkoneksi Islam dan Matematika" ini.

      Hapus
  82. nama ; ina keldor
    jurusan; maematika
    kelas; 45 b sore
    semester;4


    ass...
    pak saya mau tanya pak jika seorang muslima nikah sama seorang pria dari agama lain dan perempuan muslim itu tidak berpindah agama dan apakah perempuan itu mendapat dosa karna sudah menikah dengan pria yg agamanya lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perempuan muslimah yg menikah dgn pria non muslim adalah berdosa karena pernikahan mereka diharamkan oleh Allah dlm QS al-Baqarah: 221 meskipun perempuan muslim tsb tetap dalam agamanya (pernikahan beda agama).

      Hapus
  83. nama ; padila pattilow
    kelas;45 b sore
    jurusan; matematika
    semester; 4

    ass... saya mau tanya pak meningkatkan keimanan dan ketaatan serta kedekatan kepada allah melalui ilmu matematika itu seperti ap pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menggunakan ilmu matematika sebagai pendekatan dalam memahami ajaran Islam yang relevan dgn matematika (tdk semua ajaran Islam bisa dipahami dgn pendekatan matematika). Jika hal itu dilakukan dengan dilandasi keyakinan bahwa meskipun ilmu matematika disusun berdasarkan akal manusia namun akal dan wahyu sama-sama bersumber dari Allah shingga ilmu matematika dapat mengantarkan seseorang kepada keesaan Allah (misalnya dalam kuadrat angka-angka 1 yg hasilya selalu berawal dari 1 dan berakhir dgn angka 1 juga).
      Bilangan zikir berupa tasbih, tahmid dan takbir sebanyak 33 kali erat kaitannya dgn asmaul husna sebab angka 3 berapa pun banyaknya namun hasilnya akan berawal dari angka 1 dan berakhir dgn angka 9. Angka 1 merupakan simbol keesaan Allah dan angka 9 adalah simbol asmaul husna. Bahkan jika hasil kuadrat angka-angka 3 tsb dijumlahkan maka hasil akhirnya adalah 9 juga.
      Wallahu a'lam

      Hapus
    2. Berdasarkan wahyu pertama yg termaktub dlm QS al-Alaq: 1-5 dpt dipahami bahwa seharus ilmu apa pun yg dipelajari namun harus berlandaskan kepada prinsip rabbani seperti yg diisyaratkan dalam ayat Iqra' bismi rabbikal ladzi khalaq (BACALAH DENGAN NAMA TUHANMU yg tlah menciptakan)

      Hapus
  84. nama ; siti hael wakano
    kelas;45 b sore
    jurusan;matematika
    semester;4

    ass.. mau tanya pak adakah integrasi islam dalam pelajaran lain contohnya; biologi,bhs indonesia,dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Integrasi Islam dngn biologi sebenarnya banyak. Bahkan wahyu pertama telah mengisyaratkan adanya integrasi biologi dgn Islam. Dalam surat al-Mu'minun dijelaskan tahapan reproduksi manusia dalam kandungan. Begitu juga dlm surat al-Baqarah yg mengisyaratkan bahwa anak dinasabkan kpd ayahnya bukan kpd ibunya ternyata erat kaitannya dgn genetika (cabang dari biologi) bahwa kromosom ayah (laki-laki) lah yg menentukan jenis kelamin janin sebab laki-laki memiliki kromosom heterogen, X dan Y sedangkan ibu (perempuan) hanya memiliki kromosom homogen, XX.
      Walahu a'lam bis shawwab

      Hapus

  85. Nama : Rahayu Umasugi
    Prodi : Pendidikan Kimia
    Kelas : B-47 (Pagi)
    Saya sangat tertarik sekali dengan blog yang Bapak buat,tentang Interkoneksi Matematika dan Islam. Dengan adanya blog ini saya ingin menambakan sedikit pemahaman saya tentang balasan bagi orang-orang yang bersedekah di jalan Allah SWT yang ada kaitannya dengan QS.Al-Baqarah:261
    “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah sama dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai tumbuh 100 biji. Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.’’
    Dari isi kandungan ayat di atas,saya ingin menjelaskan menggunakan “Rumus Matematika Sedekah” Rumusnya Sbb

    Sedekah Pahala Jumlah
    10-1 9 + (700x1) 709
    10-2 8 + (700x2) 1408
    10-3 7 + (700x3) 2107
    10-4 6 + (700x4) 2806
    10-5 5 + (700x5) 3505
    10-6 4 + (700x6) 4204
    10-7 3 + (700x7) 4903
    10-8 2 + (700x8) 5602
    10-9 1 + (700x9) 6301
    10-10 0 + (700x10) 7000

    Dari table di atas bisa dilihat, 10-1=709, 10-2=1.408, 10-3=2.107, 10-4= 2.806, 10-5= 3.505, 10-6= 4.204, dan 10-10 bukan 0 melainkan 7.000. Itulah janji Allah kepada hamba-Nya. Dan kita tidak pernah dengar ada cerita atau berita bahwa ada orang yang suka bersedekah malah jatuh miskin. Yang ada malah kabar berita orang yang gemar bersedekah justru menjadi semakin kaya.
    Jika kita paham sepenuhnya tentang balasan sedekah, maka kita bisa terhindar dari sifat kikir dan cinta dunia. Bagi yang tidak percaya dengan keutamaan sedekah maka bisa dipastikan dia akan merasakan juga balasannya, dan bisa dipastikan akan jadi orang yang kikir dan cinta dunia yang berlebihan.









    BalasHapus
    Balasan
    1. 10-1= 9 + (700x1) = 709
      10-2= 8 + (700x2) = 1.408
      10-3= 7 + (700x3) = 2.107
      10-4= 6 + (700x4) = 2.806
      10-5= 5 + (700x5) = 3.505
      10-6 = 4 + (700x6) = 4.204
      10-7 = 3 + (700x7) = 4.903
      10-8 = 2 + (700x8) = 5.602
      10-9 = 1 + (700x9) = 6.301
      10-10= 0 + (700x10)= 7.000

      Pada sikap terakhir ybs memberikan semua yg dimilikinya sehingga secara materi atau lahiriah semua hartanya habis (sisa nol) namun dia akan memperoleh balasan sebanyak 700 kali lipat dr apa yg diberikannya.

      Namun demikian seperti yg anda kemukakan, bahwa kecintaan terhadap harta/dunia akan menjadi penghambat dalam berbagi dgn sesama. Hal itu terjadi karena masih dominannya berpikir secara matematis kapitalis bahwa harta akan berkurang secara otomatis jika diberikan kpd orang lain yg tdk mampu memberikan balasan secara materi pula.
      Dengan demikian hal ini erat kaitannya dngan keyakinan dan proses pembiasaan

      Hapus
  86. Nama : Sarmiyati Kella
    Prodi : Pend Kimia
    Kelas : B-47 Pagi
    Saya sangat suka dengan blog bapak, tentang interkoneksi Matematika dan Islam dan Al-Qur’an yang sebenarya.
    Di sini saya hanya ingin menanyakan kepada bapak.
    1. Niat yang benar itu sesuai syaria islam itu seperti apa.?
    2. Orang yang sering sakit-sakitan kebayakan pemikiran mereka peyakit yang mereka derita itu bukan semata-mata bukan dari tanggan Allah melaikan pemikiran mereka penyakit mereka itu seakan-akan dari tanggan orang lain. Bagai mana tangapan bapak.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Niat yang benar menurut syariat Islam adalah niat melakukan suatu amal kebaikan ditujukan untuk meraih redla Allah atau minimal untuk memperoleh pahala dari Allah.
      2. Memang ada penyakit yg disebabkan oleh pikiran yang bersangkutan sendiri. Misalnya orang yg lagi galau, patah hati akan mengalami susah tidur, kurang nafsu makan shingga akan mempengaruhi fisik, jasmaninya menjadi sakit.
      Namun demikian apapun yg dialami manusia termasuk penyakit yg diderita akibat dari pikirannya itu hanya akan terjadi jika diizinkan (bersamaan dgn takdir) Allah. Bukankah banyak orang yg harus menyelesaikan masalah-masalah yg rumit namun tdk sakit? Sebaliknya ada orang yg tdk harus berpikir yg rumit-rumit namun sakit jg.
      Karena takdir itu pada hakekatnya adalah ketentuan Allah bagi manusia. Namun manusia bisa memilih dari takdir-takdir tersebut dgn segala akibatnya. Sebab itu meski efek negatif (sakit) tadi akibat dari pikirannya sendiri, namun hal itu telah ditentukan oleh Allah karena itu tdk terlepas dari takdir Allah juga.

      Hapus
  87. Nama ; Eko Adi Yulianto
    Kelas ; Matematika E
    Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

    Pak, semua yang telah diciptakan oleh Allah selalu memiliki hubungan anatara yang satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan matematika dan islam itu sendiri.
    Disini saya selaku calon pendidik mata pelajaran matematika sangat berkeinginan untuk selalu mengkaitkan antara materi yang saya sampaikan dengan islam. Namun, saya merasa kesulitan untuk mengembangkan konsep-konsep matematika kedalam Islam. Mohon bantuannya Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mengkaitkan materi matematika dgn ajaran Islam butuh proses. Tidak ada pencapaian dalam ilmu pengetahuan dan amal kebaikan yg tanpa proses. Yg terpenting adalah adanya kemauan dan banyak membaca buku-buku yg erat kaitannya dengan ajaran Islam di samping matematika.
      Misalnya buku ISLAM DAN IPTEK yg disusun oleh Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
      Juga buku MATEMATIKA ISLAM karya Fahmi Basyami dan buku-buku karya Agus Mustofa

      Hapus
  88. NAMA :ASMAUN SANGADJI
    NPM :201212198
    PRODI : MATEMATIKA B sore
    SEMESTER :4
    Assalamu'alaikum wr.wb
    pak saya ingin bertanya mengenai tata cara ibadah secara umum atau universal yang dimana ibadah tersebut tidak memiliki tata cara yang khusus, tapi banyak yang kita lihat sekarang ini masyarakat sering mengadakan tahlil di rumah ataupun di mesjid dan menggunakan alat seperti kemeyan atau sebagainya dan juga banyak melafatkan ayat-ayat suci al-qur'an
    apakah hal tersebut masuk dalam ibadah ataukah tidak padahal yang kita lihat meraka juga mempunyai niat yang baik yaitu berdoa kepada ALLAH SWT?
    mohon penjelasanya pak

    BalasHapus
  89. Jawaban atas pertanyaan ASMAUN SANGADJI

    Pelaksanaan Tahlil didasarkan kepada pemahaman kpd dalil yg umum menganjurkan berzikir kpd Allah. Dalam salah satu hadis disebutkan bhwa jika sekumpulan orang beriman berzikir kpada Allah maka akan turun rahmat Allah kpd Allah.

    Karena itu sebagian umat Islam menganggap tahlil sebagai bid'ah karena tdk adanya dalil khusus mengenai pelaksanaan tahlil.
    Wallahu a'lam bis shawwab

    BalasHapus
  90. jika islam adalah agama yg d'turunkan kepada ummat manusia dalam segala ruang, waktu, kondisi.. bagaimana realisasinya dalam kehidupan jika d'kaitkan dengan hukum-hukum kimia dan fisika secara alamiah ???
    oleh : marsita
    NPM : 201214248

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keberadaan agama Islam di tengah kehidupan manusia dari setiap kurun waktu dan ruang ibarat teori kohesi dan adhesi. Maksudnya, bahwa dalam setiap kurun waktu dan ruang selalu ada manusia yg tertarik dan meyakini kebenaran ajaran Islam (kohesi) namun selalu ada juga manusia yg menolak kebenaran ajaran Islam (adhesi).
      Wallahu a'lam bis shawwab

      Hapus
  91. jika matematika sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan dan mampu bisa digunakan sebagai pendekatan dalam menjelaskan beberapa doktrin dalam ajaran Islam pula, bagaimana dengan hukum alam dan seberapa besarkah pengaruhnya terhadap umat manusia antara hukum alam itu sendiri dan matematika ?
    Nama: Irna Hasri
    NPm: 201214229

    BalasHapus
    Balasan
    1. Islam mengaajarkan dua macam hukum yaitu hukum Allah terhadap alam (hukum alam/sunnatullah) yg harus ditaati oleh alam semesta beserta isinya termasuk manusia, dan hukum Allah khusus untuk manusia.
      Karena hukum alam (sunnatullah) bersifat tetap dan objektif, maka hanya bisa mewujudkan usahanya yg erat kaitannya dengan hukum alam itu, jika ybs mengikuti ketentuan hukum alam dimaksud. Misalnya untuk mendapatkan ilmu harus belajar dengan tekun, untuk mendapatkan harta harus dengan bekerja yg ulet dsb.
      Dalam ilmu matematika erat kaitannya dengan prinsip kepastian. Jika dikaitkan dengan sifat permanen ketentuan hukum alam terhadap pencapaian tujuan dari suatu aktivitas tsb, maka hal itu dalam matematika dikenal dengan konstan. Dengan demikian hukum erat kaitannya dengan kepastian dalam matematika.

      Hapus
  92. NAMA : ATIFA F. MONY
    NPM : 201214133
    PRODI : KIMIA
    KELAS : 47, B (pagi)
    SEMESTER : IV (empat)

    Assalamualaikum......
    Sesuai dengan Blog yang bapak buat yaitu, mengenai INTERKONEKSI MATEMATIKA dan ISLAM, jadi yang ingin saya tanyakan adalah:
    Apakah hanya ilmu matematika saja yg bisa digunakan sebagai pendekatan dan pengetahuan dalam menjelaskan beberapa beberapa doktrin dalam ajaran islam....?????
    atau ilmu yg lain juga bisa . . .???
    mohon penjelasannya pak.........!!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya untuk memahami doktrin dalam ajaran Islam bisa digunakan pendekatan atau interkoneksi dengan ilmu lain seperti biologi. Bahkan banyak ayat dan hadis yg menyinggung masalah reproduksi manusia, termasuk juga genetika.

      Interkoneksi matematika dan Islam hanyalah salah satu contoh integrasi sains dan Islam. Maksudnya bahwa ilmu matematika, biologi, kimia dsb dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memahami ajaran Islam. Tentunya yg relevan

      Hapus
  93. Nama : LA JUHARI
    NPM : 2013 12 097
    PRODI : MATEMATIKA
    KLS : 35 B SORE

    ASS.. WR.WB
    Apa yg bpk jlskn di ats menambah pemahaman saya mengenai islam. Islam tidak hanya dapat di integrasikan dengan ilmu matematika saja melainkan dengan ilmu lain juga. Itulah kenapa allah katakan bahwa agama yang mulia di sisinya hanyalah islam.
    Wassalam

    BalasHapus
  94. assalamuailaikum warohtullahi wabarokatuh

    saya setuju dengan postingan tulisan bapa.
    alasanya

    sebagi umat islam yang patuh akan ajaran Baginda Rosulullah SAW dan percaya kepada allah harus meningkatkan amal ma'ruf nahi mungkar.
    dalam firman Allah SWT yang artinya
    "sesungguhnya diantara kamu sekalian ada segolongan umat yang menyeruh kepada kebajikan, meyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, sesungguhnya mereka orang-orang yang beruntung"

    sesuai dengan firman Allah tersebut berarti kita harus meningkatkan amar ma'ruh nhiu mungkar dengan landasan atau npondasi awal adalah dengan ibadah kita.
    juga firman Allah dalam surat Al-Ma'un tentang fakir miskin. jadi dengan cara berzakatlah kita bisa melihat fakir miskin sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT.


    kalau bleh saya bertanya.

    kenapa pada saat sholat jum'at itu adzannya dua kali yang pertma sebelum mengerjakan sholat sunah yang kedua sebulum khotib membawakan khutbah jum'atnya.

    Nama : Yusmianto Wally
    kelas : 45 (B sore)
    npm/nim : 201314171
    Prodi : pend. kimia
    tugas : Agama Islam II

    BalasHapus
  95. assalamu'alaikum warramatullah

    Nama : Ahmad.Gulamsah. Onoly
    Npm : 2012-15-283
    Prodi : Biologi
    Smstr : 6 Pagi
    Tugas : Agama Islam II

    Bismillahiirrahmanirrahim
    Terima kasih atas postingannya pak saya sangat sependapat dengan bapak bahwa islam itu slalu berterkaitan dengan ilmu matematikan namun disini saya sedikit kebingungan, dan menimbulkan pertanyaan bahwa hitungan amal kebaikan ini sangat besar dimana setiap amal yang kita kerjakan itu mendapat 10 kebaikan, contoh seperti membaca al _ quran yang dikutio oleh :

    عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.

    “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).

    Nah yang menjadi initi pertnyaan saya adalah apakah kita melakukan dosa maka 10 kebaikan itu dikurangi 1 ataukah ke 10 kebaikan itu hilang?

    Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarrakatuh

    BalasHapus